Penggunaan Bahasa Jurnalis dalam Pembuatan Berita pada Koran Harian Bhirawa

Oleh :
Anisa Ramadhani Husaini

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Bahas jurnalistik biasnya menggunakan bahas yang baku atau bahasa yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), bahasa yang di gunakan juga harus menggunakan bahasa yang muda di pahami oleh semua kalangan, karena pembaca akan menyukain tulisan yang singkat dan jelas kemana arah tujuan tulisan itu. Bahasa yang dipergunakan oleh wartawan dinamakan bahasa pers bahasa jurnalistik. Bahasa pers adalah salah satu ragam bahasa. Fungsi bahasa yang utama yaitu sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusiaa dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, hingga akan tidur lagi. Pada umumnya seluruh kegiatan manusiaa selalu melibatkan bahasa sebagai sarana untuk berinteraksi antar sesam. Seseorang dapat mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, keinginan, dan menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa sehingga bahasa merupakan saran komunikasi yang utama.

Media cetak juga memiliki keunggulan yaitu dapat dibaca dimana-mana dan bisa kapan saja, berita yang disampaikan dikupas lebih mendalam, dan lebih rinci. Media cetak yang bersifat tertulis tidak akan pernah hilang selama cetakannya tidak rusak. Dalam oran Harian Bhirawa mengguankan bahasa yang Komunikatif Ciri khas dan bahasa jurnalistik adalah tidak berbelit-belit, tidak berbunga-bunga, harus terus langsung pada pokok permasalahannya. Bahasa jurnalistik yang memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut, akan menjadi bahasa yang komunikatif, bahasa yang tidak mudah menimbulkan salah paham, bahasa yang tidak mudah menimbulkan tafsir ganda, dan bahasa yang akan dicintai atau digemari massa.

Gaya bahasa yang digunakan setiap koran memiliki ciri khas masing-masing, dalam koran Harian Bihrawa gaya bahasa yang di gunakan adalah gaya bahasa mengkritik tetapi masih halus, dalam penulisan yang dibuat atau akan diterbitkan juga harus melibatkan narasumber dari berbagai pihak, berita yang digunakan juga berita umum yang ada hubungannya dengan bioprasi. Harian Bhirawa menggunakan bahasa yang mengkritik tetapi tetap berdasarkan fakta yang ada, dan tidak menggunakan bahasa yang kasar, istilahnya dalam Harian Bhirawa masih menggunakan bahasa yang ada dalam kode etik jurnalistik, gaya bahasa kritik yang dimuat Harian Bhirawa merupakan suara masyarakat yang di tampung lalu dioalah menjadi bahasa kritik yang baik tanpa menyinggung dari pihak manapun.

—– *** —–

Tags: