Penggunaan Benih Hibrida Baru 30 % di Lamongan

Bupati Fadeli pimpin langsung Rapat Kerja Bidang Pertanian di Raung Pertemuan Sabha Nirbawa.[suprayitno/bhirawa]

Bupati Fadeli pimpin langsung Rapat Kerja Bidang Pertanian di Raung Pertemuan Sabha Nirbawa.[suprayitno/bhirawa]

(Padi Dibuatkan Pembangunan Skala Kawasan)
Lamongan, Bhirawa
Ketersediaan benih padi jenis hibrida menjadi salah satu uneg-uneg yang disampaikan petani Lamongan kepada Bupati Fadeli saat menggelar Rapat Kerja Bidang Pertanian di Ruang Sabha Nirbawa Pemkab Lamongan, Senin (19/9).
Terkait itu, Fadeli sudah memerintahkan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Aris Setiadi untuk mencarikan solusi. Karena menurut dia, hanya dengan meningkatkan penggunaan benih padi hibrida, produktivitas padi Lamongan bisa ditingkatkan menjadi sekitar 10 ton perhektar.
“Lamongan selama ini sudah dikenal sebagai lumbung pangannya nasoinal. Namun dengan produktivitas rata-rata padi yang sekitar 6,5 ton per hektar, itu perlu ditingkatkan. Saya ingin nanti (produktivitas) setidaknya bisa tembus 10 ton perhektar, ” katanya menjelaskan.
Karena itu, lanjutnya, Rapat Kerja Bidang Pertanian hanya mengundang secara terbatas, stakeholder pertanian padi di tujuh kecamatan yang sudah memiliki lahan percontohan dengan produktivitas di atas 10 ton  per hektar. Tujuh kecamatan itu adalah  Sugio, Tikung, Mantup, Laren, Kalitengah, Kedungpring dan Sugio.
“Saya ingin, dari lahan percontohan yang sudah bisa mencapai produktivitas diatas 10 ton perhektar itu diperluas ke lahan pertanian di desa-desa sekitarnya. Karena itu, hari ini agar perwakilan petani dari masing-masing kecamatan sampaikan keunggulan yang dimiliki, untuk kemudian dibantu Dinas Pertanian agar diperluas ke desa-desa sekitar, ” kata Fadeli.
Secara umum, Fadeli menyebutkan ada empat langkah yang akan dilakukannya agar peningkatan produkvitas padi itu bisa segera tercapai. Yakni setiap kelompok tani harus memiliki unit pengolah pupuk organik. Karena menurut dia, dengan penggunaan pupuk organik, produktivitas bisa naik 10 persen.
Kemudian penerapan pola tanam jajar legowo modern yang disebut olehnya bisa menaikkan produktivitas hingga 20 persen.. Selanjutnya penambahan bantuan alat panen combine harvester yang mampu menaikkan produktivitas hingga 7 persen karena mengurangi produksi yang hilang saat panen.
“Saya juga minta kepada Dinas Pertanian dan Kehutanan agar meningkatkan penggunaan bibit hibrida menjadi 80 persen. Karena saat ini tingkat penggunaannya oleh petani Lamongan baru sekitar 30 persen. Ini diperlukan upaya agar bibit jenis ini bisa tersedia dan mudah diakses petani,” perintahnya dalam acara yang juga dihadiri Wabup Kartika Hidayati dan Sekkab Yuhronur Efendi tersebut. [yit]

Tags: