Penggunaan NGP Dianjurkan untuk Peningkatan Produktivitas Ayam

Prof Dr Muhammad Nasir Halim Spt MP

Prof Dr Muhammad Nasir Halim Spt MP
Wakil Dekan I Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB) Malang, Sabtu (20/3) akhir pekan lalu, dikukuhkan menjadi Profesor bidang Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pengolahan Pakan Unggas, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB).
Dalam pidato Ilmiahnya Prof Dr Muhammad Halim Natsir SPt MP, menekankan Penggunaan Teknologi Produksi Natural Growth Promoter (NGP) Produktivitas Ayam pedaging. Menurutnya, teknologi produksi NGP dan Konsep Formulasi Pakan Di Era Industri 4.0 sebagai upaya peningkatan produktivitas ayam pedaging dan ayam petelur.
“Ayam pedaging dan petelur merupakan salah satu komoditas unggas yang berkontribusi besar dalam pemenuhan kebutuhan pangan sumber protein hewani bagi masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Produk ayam yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) menjadi persyaratan utama yang harus dimiliki oleh daging dan telur ayam yang dipasarkan. Produktivitas dan keamanan produk ayam sangat ditentukan oleh pakan yang berkualitas.
Imbuhan pakan berupa antibiotik sintetik Antibiotic Growth Promoter (AGP) menjadi idola peternak dalam meningkatkan produktivitas dan kesehatan ayam. Namun penggunaan AGP sebagai imbuhan pakan yang tidak tepat, baik karena dosis maupun lama waktu penggunaan akan menimbulkan efek negatif.
“Resiko negatif yang ditimbulkan berupa adanya residu dalam produk daging dan telur dan masalah resistensi antibiotik tertentu yang membahayakan kesehatan ayam serta manusia yang mengkonsumsi produk ayam,” jelasnya.
Prof Halim menjelaskan, yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini yaitu kembali ke alam. NGP merupakan imbuhan pakan alami yang dapat meningkatkan produktivitas dan kesehatan ayam dan menghasilkan produk yang ASUH. NGP antara lain dapat berupa acidifier, fitobiotik, probiotik, prebiotik, enzim dan kombinasi diantara jenis tersebut.
“NGP sejak tahun 2019 telah banyak beredar di pasaran dalam rangka untuk menggantikan AGP. Namun banyak produk NGP yang ada dipasaran tidak mampu meningkatkan produktivitas dan kesehatan ayam yang dipelihara peternak. Salah satu penyebabnya pemilihan teknologi produksi yang tidak tepat. Maka penting memilih teknologi produksi imbuhan pakan yang tepat dan konsep formulasi pakan di era industri 4.0 dalam rangka mendukung produktivitas ayam,” paparnya.
NGP dapat diproduksi dengan menggunakan teknologi nano enkapsulasi double coating karena terbukti efektif untuk mengganti AGP. Formulasi pakan dalam konsep smart farming akan menggunakan platform yang dikoneksikan dengan penggunaan teknologi maju mengabungkan data sistem sensor, ketersediaan dan sebaran bahan pakan, imbuhan pakan, data ayam dan kandang serta didukung nutrigenomik dapat meningkatkan kualitas pakan yang sesuai dengan kondisi ayam di peternakan, sehingga produktivitas dan kesehatan ayam meningkat. [mut]

Tags: