Penggunaan Obat Tradisional Harus Tepat

Obat TradisionalSurabaya, Bhirawa
Banyaknya obat tradisional atau jamu yang beredar di masyarakat harus dimanfaatkan secara optimal. Obat tradisional yang digunakan secara tepat dapat mengobati seseorang dari serangan penyakit.
Kepala Poliklinik Obat Tradisional RSUD Dr. Soetomo, Arijanto Jonosewojo mengatakan, secara umum masyarakat menilai bahwa obat herbal lebih aman daripada penggunaan obat kimia karena memiliki efek samping yang lebih sedikit.
“Namun obat hebral tidak seratus persen aman, karena itu saat mengkonsumsinya konsumen perlu mempertimbangkan kaidah empat tepat satu waspada. Yakni, tepat penggunaan, tepat pemakaian, tepat obat herbal, tepat dosisi dan cara pemberian, serta waspada efek samping,” paparnya.
Menurutnya, obat herbal yang digunakan juga harus melalui uji klinis bukan hanya sekedar testimoni dari pasien yang berhasil sembuh atau uji praklinik pada hewan. “Bahaya menggunakan obat herbal atau obat tradisional yang mengandung bahan kortikuseroit, akan mengakibatkan pendarahan pada lambung, diabetes, kencing manis dan osteoporosis,” paparnya.
Semakin mahalnya obat kimia dan adanya dampak negatif jangka panjang dengan mengkonsumsi terus-menerus obat kimia, membuat masyarakat kembali melirik obat herbal atau obat tradisonal untuk mengatasi masalah kesehatan mereka.
Tetapi, mengkonsumsi obat herbal atau obat tradisional tidak menjamin seratus persen aman.
Pasalnya obat tradisional seperti jamu banyak ditemukan mengandung bahan kima berbahaya seperti kortikuseroit.
Kepala BLUD RSUD dr Soetomo dr Harsono mengaku, sebagai masyarakat melihat jamu dapat dijadikan alternetif dalam mengobati penyakit. Manfaat jamu tidak sama dengan obat dimana jamu memberikan efek kesembuhan yang lama sedangkan obat lebih cepat. “Obat tradisional itu selalu menyembuhkan dalam waktu relatif lama karena memang tak ada efek sampingnya, tapi kalau ternyata efeknya cepat berarti itu jamu oplosan,” kata Harsono. [dna]

Tags: