Penghargan Buta Aksara Kabupaten Sampang Disoal

Buta AksaraSampang, Bhirawa
Penghargaan buta aksara tahun 2013 untuk Kabupaten Sampang Madura Jawa Timur mulai disoal. Pasalnya anugerah penghargaan tersebut tidak berbanding lurus dengan prestasi buta aksara di Kabupaten Sampang, bahkan bantuan dana miliaran rupiah per tahun berupa program keaksaraan fungsional (KF) terindikasi banyak yang fiktif di lapangan.
Haryono Abdul Bari Pembina Haryono Center mengungkapkan, berdasarkan kajian dan pantauan dilapangan program KF di Kabupaten Sampang masih banyak persoalan dan banyak yang diduga fiktif, lalu apa indikator kabupaten Sampang 2013 mendapat penghargaan buta aksara dari kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia, Rabu (17/12).
“Padahal berdasarkan laporan keterangan pertanggung jawaban (LKPJ) Bupati Sampang tahun 2012, angka buta aksara di Kabupaten Sampang meningkat hingga 2,7 persen, lalu apa prestasinya, apa peningkatan angka buta aksara itu yang menjadi tolak ukur, sementara berdasarkan data yang kami ketahui program KF selama dua tahun terakhir yakni 2013-2013 kurang lebih digelontorkan dana yang bersumber dari APBN dan APBD sebesar 6 milyar,” jelasnya.
Masih dikatakan Haryono, saat kami melakukan cek dilapangan banyak kegiatan KF yang fiktif, bahkan saat dikonfirmasi ke dinas pendidikan terkait pelaksana KF, mereka berusaha melakukan peta konflik dengan menyebut ada beberapa institusi penegak hukum yang melaksanakan kegiatan KF seperti Kejaksaan negeri Sampang, namun saat kami tanyak pada kejaksaan tidak pernah ada kegiatan KF yang dilaksanakan kejaksaan. [lis]

Tags: