Penghijauan Berubah Jadi Demo Warga Tulungrejo

6-FOTO KAKI sup-kawasan hutan yang banyak diusahakan untuk pertanianKota Batu, Bhirawa
Maksud hati ingin melakukan penghijauan di sumber air, namun akhirnya berubah menjadi demo. Hal ini dilakukan saat 400-an warga dusun Gondang desa Tulungrejo kecamatan Bumiaji Kota Batu, Rabu kemarin (29/10).
Koordinator HIPPAM dusun Gondang desa Tulungrejo Suwono mengatakan, warga mulai khawatir dengan debit air HIPPAM-nya yang debitnya terus menurun. Sehingga melakukan upaya penghijauan di areal hutan di petak Bon 15, tempat sumber air HIPPAM.
Namun ternyata setelah didatangi, penyebab menurunnya sumber air tersebut karena hutan di kawasan sumber air  tersebut ditebangi oleh pihak Perhutani. Bahkan sumber air yang ada dialirkan melalui pipa  untuk mengaliri petak Bon 15 yang diusahakan untuk cocok tanam sayuran.
Saat warga datang ke lokasi sumber air, sejumlah tanaman yang nota bene banyak berfungsi menyimpan air malah ditebangi. Akibatnya sumber air debitnya menurun. “Lha bagaimana tidak mengecil debitnya mas, wong padang njingglang (pohonnya habis,red). Kalau dibiarkan bisa-bisa sumbernya hilang,” ungkap Suwono.
Tak hanya itu, mengecilnya sumber air tersebut, ternyata sebagian airnya dialirkan untuk membahasi kawasan hutan Bon 15 yang diusahakan untuk tanaman tumpang sari. Lahan tersebut disewakan oleh pihak Perhutani kepada petani pinggiran hutan. “Ya kontan saja warga marah karena air HIPPAM-nya sangat kecil, sehingga tak mampu mencukupi kebutuhan air bersih bagi warga dusun Gondang,” tuturnya.
Terkait dengan tindakan mengambil sumber air tersebut, warga minta agar Perhutani menghentikan penggunaan air sumber tersebut untuk mengairi lahan tersebut. “Perhutani setuju, dan kami minta agar ada MoU (perjanjian tertulis), agar ketika kami masuk hutan tidak melanggar aturan. Pak Bambang yang mewakili Perhutani tadi juga sudah setuju dan akan ditindaklanjuti,” tegasnya.
Dalam aksi tersebut, aparat kepolisian Polsek Bumiaji dan Koramil setempat ternyata menemukan puluhan batang pohon pinus yang ditimbun di lahan Bon 15 yang sedang digarap tanaman tumpang sari. Temuan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Kapolsek Bumiaji, AKP Sutantyo.
Pihaknya akan memanggil pihak Perhutani dan petani penyewa untuk dimintai keterangan terkait temuan timbunan kayu pinus tersebut. Dugaan sementara, kayu-kayu pinus itu ditebang dari Bon 15 yang digarap untuk tanaman tumpang sari. [sup]

Keterangan Foto : Salah satu kawasan hutan yang disewakan kepada petani penggarap dan LMDH (supriyanto/bhirawa)

Tags: