Penghuni Positif Covid-19, Rusunawa Jepun Tulungagung Tak Lockdown

Penghuni Rusunawa Jepun tetap berkegiatan seperti biasa, tidak resah dengan adanya satu kasus positif Covid-19 di pemukiman tersebut, Senin (21/9).

Tulungagung, Bhirawa
Kendati salah seorang penghuninya terkonfirmasi positif Covid-19, Rusunawa Jepun yang dikelola Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Tulungagung tetap beroperasi seperti biasa. Tidak ada penutupan secara lokal atau lockdown.

“Tidak ada (penutupan atau lockdown,red), karena penghuni yang positif tidak pernah kontak dengan penghuni rusunawa lainnya,” ujar Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Tulungagung, Anang Prastistianto, Senin (21/9).

Menurut dia, sesuai arahan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung cukup dilakukan penyemprotan disinfektan saja, tidak sampai harus melakukan penutupan lokal. Apalagi, setiap minggu di Rusunawa Jepun sudah rutin dilakukan penyemprotan disinfektan.

Diakui mantan Camat Kedungawaru ini, salah seorang penghuni Rusunawa Jepun terkonfirmasi positif Covid-19 setelah dilakukan rapid tes pada semua penghuni rusunawa tersebut pada Rabu (16/9) lalu.

“Setelah diketahui positif, yang bersangkutan dengan kesadaran sendiri langsung datang ke Rusunawa IAIN untuk karantina,” tuturnya.

Saat ini, lanjut Anang pasca seorang penghuninya terkonfirmasi positif Covid-19, Rusunawa Jepun memperketat penerapan protokol kesehatan. Bahkan bagi penghuni baru nanti harus membuktikan bahwa mereka tidak reaktif atau positif Covid-19.

“Yang mau masuk atau nyewa rusunawa ke depan harus rapid test dulu. Persyaratannya memang hasil rapidnya harus yang negatif,” paparnya.

Sebelumnya, Wajubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulunggagung, Galih Nusantoro, menyatakan saat dilakukan rapid test di Rusunawa Jepun pada Rabu (16/9) lalu, dari 115 orang dua di antaranya reaktif.

“Jadi ada dua orang yang reaktif. Salah satunya yang kemudian positif dan satu lagi non reaktif tetapi menunjukkan gejala sakit. Akhirnya langsung di data untuk dilakukan swab,” ujarnya.

Setelah dilakukan tracing dan didapat sembilan orang yang kontak erat dengan tiga orang tersebut kemudian dilakukan swab. “Hasilnya dari sembilan orang yang di swab, hanya seorang yang positif,” terang Galih. (wed)

Tags: