Pengiriman Petikemas Rp 2 Juta Diminati Pengusaha

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Program paket promosi angkutan laut Jakarta – Surabaya (dan sebaliknya) sebesar Rp.2 juta rupiah untuk pengiriman container berukuran 20 feet sudah berjalan mulai Bulan  April 2015. Program ini ternyata sangat diminati oleh para pengusaha.
Di Pelabuhan Tanjung Perak sudah mulai direncanakan sebanyak 4.000 box selama bulan April 2015 akan melakukan kegiatan bongkar dan muat melalui pihak forwarding PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL).
PT SPIL sendiri telah menjadwalkan 11 call ship membawa kontainer yang masuk dalam program Short Sea Shipping (SSS) dengan rute Tanjung Perak ke Tanjung Priok untuk mendukung program pemerintah Sistem Logistik Nasional (Sislognas) yang bertujuan menekan biaya logistik seefisien mungkin dan mengalihkan pengiriman kontainer lewat darat ke laut.
Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, saat ini Indonesia justru masih lebih banyak menggunakan moda transportasi darat dibandingkan dengan moda transportasi laut. Sebagai contoh untuk angkutan barang Jakarta-Surabaya saat ini + 90% menggunakan angkutan darat dan + 9% menggunakan angkutan laut.
Dari catatan Pelindo III Tanjung Perak, arus bongkar muat peti kemas domestik tahun 2014 sebanyak  1.800.259 Teus atau 1.673.930 dalam satuan box. Jumlah tersebut naik 4% dari tahun 2013 sebanyak 1.730.683 Teus. Jika dilihat dari grafik arus petikemas domestik mulai tahun 2009 hingga tahun 2014 menunjukkan tren positif naik.
“Ini adalah kontribusi nyata kami bersama pelayaran dalam rangka menekan biaya logistik murah melalui laut, kami sangat mendukung program pendulum nusantara/tol laut yang digagas pemerintah lumayan padat dan kita lihat respon dari masyarakat pelaku usaha, ujar Eko Harijadi Budijanto, General Manager Pelabuhan Tanjung Perak.
Deputy General Manager Pelindo III Tanjung Perak Bambang Hasbullah mengatakan bahwa paket promosi angkutan laut Jakarta – Surabaya sebagai salah satu alternative pilihan bagi pengguna jasa/pemilik barang dalam melakukan kegiatan pendistribusian barangnya dengan harga yang kompetitive dan dijamin keselamatan barangnya.
Bagi operator kapal yang turut serta dalam program SSS ini akan mendapatkan beberapa fasilitas dari Pelindo III berupa alokasi khusus Berthing Window di dermaga Jamrud Selatan dengan Container Yard (CY) atau lapangan penumpukan petikemas khusus dengan dibantu oleh 2 unit Harbour Mobile Crane (HMC) sebagai alat bongkar muat kontainer.
Menurut Kahumas Pelindo III Tanjung Perak Dhany Rachmad Agustian, program Short Sea Shipping guna mendukung program Sislognas pemerintah perlu mendapatkan dukungan dari seluruh stakeholders pelaku logistik. “Program tidak akan bisa berjalan tanpa dukungan pelaku logistik provider, pemerintah pusat, dan daerah. Semuanya harus berpadu agar semua bisa berjalan,” katanya.
Program SSS ini merupakan komitmen untuk mensubsidi pelaku usaha terhadap perkembangan perekonomian nasional, kita ketahui bahwa saat ini biaya tinggi ditanggung oleh konsumen sehingga SSS ini merupakan komitmen untuk melakukan pembenahan disektor logistik.
Sebagaimana diketahui, jalur Utara Jawa merupakan salah satu wilayah tersibuk di Indonesia. Jalur yang terbentang dari Merak (Banten) hingga Ketapang, Banyuwangi (Jawa Timur) di sepanjang pesisir utara Pulau Jawa, khususnya antara Jakarta dan Surabaya, memiliki volume yang sangat tinggi karena menjadi urat nadi utama transportasi Pulau Jawa.
Setiap harinya, jalur yang panjangnya mencapai 1.316 km ini dilalui 20.000-70.000 kendaraan.  Dengan demikian, jalur ini sering mengalami kerusakan dalam waktu yang sangat cepat karena menampung beban yang tidak kecil. Dalam konteks inilah pendekatan SSS yang akan dikembangkan Pemerintah untuk Jalur Utara Jawa perlu mendapat dukungan dari banyak pihak.
Kepada para pengguna jasa/pemilik barang yang berminat dapat menghubungi atau datang langsung ke Customer Service Short Sea Shipping  yang ada di Pelabuhan Tanjung Perak di gedung Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA) atau call centre 0822 3000 0913. [ma]

Tags: