Pengisian SKHUS Baru Rampung 19 Daerah

Pengisian blanko SKHUS SD/MI masih dikebut Dindik Jatim setelah tiga bulan hasil US diumumkan.

Pengisian blanko SKHUS SD/MI masih dikebut Dindik Jatim setelah tiga bulan hasil US diumumkan.

Dindik Jatim, Bhirawa
Lambatnya penerbitan Surat Keterangan Hasil Ujian Sekolah (SKHUS) SD/MI terus dikebut Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim. Ini lantaran baru 19 kabupaten/kota di Jatim yang tuntas dicetak sekaligus dilakukan pengisian nilai. Sementara untuk 19 daerah lainnya baru tercetak blanko kosong saja.
Proses pengisian blanko SKHUS sampai saat ini terus berlangsung di ruang Venus Hotel Satelit, Surabaya. Dalam ruang tersebut, terdapat enam unit mesin printer yang mampu mencetak hingga 60 lembar per detik. Dindik Jatim juga mendatangkan tenaga cetak dari luar dinas yang berkantor di Jalan Gentengkali 33 Surabaya itu.
Menurut informasi dari petugas di lokasi, SKHUS yang belum dilakukan pengisian antara lain wilayah Madura, Tapalkuda dan beberapa daerah di wilayah Matraman. Sedangkan untuk daerah terdekat dengan Surabaya, SKHUS telah rampung diisi dan secara bertahap telah diambil oleh dindik kabupaten/kota masing-masing.
Sebagai penanggung jawab penerbitan SKHUS, Dindik Jatim enggan disalahkan atas keterlambatan ini. Kabid TK, SD dan Pendidikan Khusus Dindik Jatim Nuryanto mengatakan, blanko SKHUS sebetulnya telah dicetak lebih dulu oleh rekanan, yaitu PT Jasuindo Tiga Perkasa, Sidoarjo. Namun untuk pengisian SKHUS, masih harus menunggu program skoring dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud.
“Menunggu program ini yang lama. Kita bahkan sudah dua kali mendatangi Puspendik agar dipercepat,” tutur Nuryanto saat dihubungi, Selasa (9/9). Setelah lama menunggu program dari Puspendik, saat sudah diterima di provinsi ternyata programnya juga tidak sesuai dengan blangko yang ada. Sehingga proses pengisian kembali tersendat dan baru 8 September lalu pengisian bisa dimulai.
“Pengisian ini dilakukan oleh provinsi dan sudah 19 daerah yang rampung. Kita terus kebut pengisian ini sampai 12 September mendatang,” tutur dia.
Nuryanto mengatakan, tanggung jawab provinsi hanya mencetak blanko kosong dan mengisinya sesuai program dari Puspendik berdasarkan Daftar Kolektif Hasil US (DKHUS). Sedangkan untuk MI, sampai saat ini blanko SKHUS belum dilakukan pengisian sama sekali karena masih menunggu pengisian jenjang SD rampung lebih dulu. Ini disebabkan program untuk pengisian SKHUS MI dari Puspendik lebih lambat dibanding SD. Karena belum dimulai proses pengisian, Nuryanto berinisiatif menyimpan lebih dulu blanko SKHUS MI di percetakan.
“Hanya tahun ini yang lama. Tahun lalu program baik untuk SD maupun MI selesainya bersamaan kemudian dikirim ke daerah,” kata dia. Tidak hanya SKHUS SD/MI, pada saat pengisian SKHUN jenjang SMP dan SMA/SMK sederajat juga mengalami hal serupa.
Dilihat dari jumlah peserta US SD/MI Jatim 2014, maka jumlah SKHUS yang saat ini harus diterbitkan sebanyak 633.692 lembar dikurangi 272 siswa yang absen mengikuti US. Peserta tersebut secara rinci, SD negeri 465.568 siswa, SD swasta 39.613, MI negeri 5.722 siswa dan MI swasta 122.789 siswa.
Humas Dindik Kota Surabaya Eko Prasetyoningsih mengaku telah menerima SKHUS untuk41.844 siswa SD.  Sebelumnya, Eko mengaku hampir setiap hari menerima pertanyaan dari pihak sekolah dan wali murid terkait SKHUS yang lambat dikirim provinsi ini. Hal ini diluar wewenangnya, sehingga pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab kepastiannya. Namun kemarin, ijazah tersebut sudah dibagikan ke sekolah setelah diterima dari provinsi dua hari lalu.  “Kemarin langsung kita distribusikan ke sekolah-sekolah yang memang sudah menunggu-nunggu SKHUS ini,” kata dia. [tam]

Tags: