Penguatan BLK Dalam Penanggulangan Terorisme

Kadisnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo saat memberikan sambutan di kegiatan UNCCT ILO Joint Capacity – Building Workshop For BLK/TVET Institute in Indonesia, di Surabaya, kemarin.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Aksi terorisme bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, untuk menanggulangi hal tersebut kini Disnakertrans Jatim bersama dengan ILO (International Labour Organization) dan United Nations Counter Terrorism Implementation Task Force (CTITF) berupaya dengan melakukan penguatan pada Balai Latihan Kerja (BLK).
Program Officer ILO Indonesia – Timor Leste, Irham Ali Saifudin mengatakan, kegiatan penguatan penanggulangan terorisme tersebut bertujuan untuk menguatkan kapasitas BLK terutama aspek manajerial dan pengenalan isu atau konsep terkait pencegahan kekerasan berbasis ekstrimisme.
Kegiatan tersebut dihadiri 65 peserta dari BLK tingkat nasional, BLK tingkat provinsi, dan BLK tingkat kabupaten/kota seluruh Jatim. “Selain itu, juga dihadiri dari BLK-BLK komunitas atau BLK Pesantren. Selain Jatim juga ada dari Papua, Maluku, Sumatera Utara dan daerah lainnya, katanya.
Goal dari kegiatan ini, lanjutnya, ke depan BLK memperkuat tata kelola manajerial karena akan memiliki beban yang strategis untuk Indonesia maju dalam hal sumberdaya manusia unggul.
“Kita berharap materi yang diberikan terkait penanggulangan aksi radikalisme dan terorisme ini bisa masuk materi pelatihan dalam BLK, sehingga tenaga kerja muda semakin toleran dan inklusif, serta semakin produktif dalam dunia kerja,” katanya, kemarin pada Bhirawa.
Materi yang diberikan beberapa narasumber seperti BNPT diwakili Direktur Pencegahan dan Radikalisasi yang menyampaikan informasi terkini terkait dengan kondisi isu radikalisme dan terorisme di Indonesia, termasuk program BNPT.
Seperti kaum muda biasanya rentan dengan isu radikalisme maupun aksi terorisme. Untuk itu, dunia lapangan kerja diharapkan turut berkontribusi positif terhadap upaya pencegahan kekerasan berbasis ekstrimisme dan radikalisme.
Sebelumnya dalam kegiatan UNCCT ILO Joint Capacity – Building Workshop For BLK/TVET Institute in Indonesia, Direktur ILO Indonesia dan Timor Leste, Michiko Miyamoto menyampaikan, pentingnya Indonesia mempersiapkan kaum mudanya memasuki dunia kerja, karena Indonesia sedang akan menikmati bonus demografi hingga tahun 2035.
Dalam kondisi tersebut dinilainya, ada kerentanan harus harus ditanggulangi, diantaranya mencegah generasi muda tidak terpapar disinformasi yang menjadikan jembatan untuk terpapar isu terorisme.
Sedangkan Kepala Disnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo menyampaikan, penanggulangan terorisme merupakan isu terpenting bagi Jatim, apalagi terdapat angkatan kerja muda yang tinggi.
Untuk itu, menurut Himawan, adanya kegiatan penguatan penanggulangan terorisme atau radikalisme tersebut menjadikan juga peran BLK strategis ke depan juga akan menjadi penting, dan juga menjadi tantangan bersama. [rac]

Tags: