Pengunjung Perpustakaan Tak Sebanding Jumlah Penduduk

2-Abdillah Zidni, siswa kelas tiga SMKN 5 Surabaya jurusan teknik kendaraan ringan mengaku setiap harinya datang ke Baperpus Surabaya lantaran buku-buku yang tersedia lengkap, Senin (92). Gegeh bagusBaperpus, Bhirawa
Badan Arsip dan Perpustakaan (Baperpus) Kota Surabaya masih menilai minat baca masyarakat masih minim. Wali Kota Tri Rismaharini yang mencanangkan sebagai Kota Literasi pada tahun 2014 lalu, Baperpus terus melakukan berbagai upaya salah satunya menerjunkan petugas ke sekolah.
Kepala Badan Arsip dan Perpustakaan Kota Surabaya, Arini Pakistyaningsih mengatakan bahwa Baperpus saat ini mengfokuskan refitalisasi perpustakaan sekolah serta berbagai fasilitasnya. Dirinya mengakui bahwa perpustakaan selama ini sulit untuk mengajak masyarakat untuk membaca.
” Nah ini perlu dilatih, setiap hari anak diajari membaca dan memahami serta meresum. Setelah itu menceritakan kembali isi buku yang telah dibacanya,” terang Arini ketika ditemui Bhirawa di ruang kerjanya, Senin (9/2).
Setidaknya ada hampir satu juta koleksi buku yang dipunyai Perpustakaan Surabaya. serta Baperpus menambah 28 lokasi taman baca masyarakat pada tahun ini yang sebelumnya berjumlah 450. Dan saat ini ada 1.307 perpusatakaan di sekolah dan 210 di Madrasah.
” Dengan koleksi buku yang beragam kita terus kembangkan minat baca warga sampai ke tingkat bawah, dari ribuan titik yang tersebar dari pusat perbelanjaan hingga ke lingkungan RW serta sekolahan,” terang perempuan berkerudung ini.
Baperpus Surabaya menyayangkan animo masyarakat datang ke Perpustakaan sangat minim, dibandingkan dengan Perpustakaan di Eropa yang rata-rata tingkat kunjungan perhari mencapai ratusan orang perharinya.
” Yang suka baca masih sedikit, pelayanan mobil keliling kami sudah siapkan 5 unit, dengan tujuan mendekatkan buku ke masyarakat, seperti di taman-taman serta pusat keramaian yang ada di Surabaya,” imbuhnya.
Mantan Kepala BKD Surabaya tahun 2005-2006 ini terus berupaya dengan berbagai terobosan-terobosan baru agar menuju masyarakat yang berbudaya membaca, menulis, berfikir setara bangsa-bangsa maju di dunia.
” langkah kami menciptakan, memperbaiki fasilitas baca di Surabaya, perpustakaan sekolah, taman baca sehingga masyarakat betah dan nyaman,” tuturnya.
Minimnya masyarakat yang gemar membaca, hal ini terlihat dari angka kunjungan di perpustakaan Kota Surabaya yang terletak di Jalan Rungkut Asri Tengah, dengan kunjungan setiap harinya mencapai 200-300 orang.
Angka ini jelas sangat minim karena jumlah penduduk Surabaya saja mencapai angka 2 juta jiwa lebih, bahkan banyak warga Surabaya yang tak tahu kalo di sini ada perpustakaan kota. Malahan Kota Malang yang penduduknya lebih sedikit justru mampu menggaet pengunjung hingga 1.000 lebih per harinya.
Bahkan rekapan tahun 2010, baru 26 persen saja warga yang datang ke Perpustakaan Surabaya. Dan baru ada sekitar 5.199 pengunjung tetap Perpustakaan Surabaya itu. Angka ini jelas sangat kecil dibandingkan besarnya jumlah penduduk Surabaya, untuk itu pihak manajemen perpustakaan berusaha membuat berbagai kegiatan yang berpusat di perpusat diperpustakaan.
” Iya mas setiap harinya disini yang datang Cuma 200-300 orang saja, dan itu banyak dari kalangan pelajar. Mulai dari TK sampai SMA dan rata-rata yang datang ini inisiatif sendiri, tanpa ada ajakan,” terang Diah Woro selaku Front office Baperpus Surabaya.
Kota Surabaya sendiri menetapkan target baca siswa Surabaya untuk setiap tahun, umpamanya sebanyak lima juta buku dalam tahun 2015 ini. Target ini sesuai kuantitatif program Surabaya Kota Literasi. (geh]

Keterangan Foto : Abdillah-Zidni-siswa-kelas-tiga-SMKN-5-Surabaya-jurusan-teknik-kendaraan-ringan-mengaku-setiap-harinya-datang-ke-Baperpus-Surabaya-lantaran-buku-buku-yang-tersedia-lengkap-Senin-92.-[Gegeh-bagus/bhirawa].

Tags: