Pengurus ISNU Probolinggo Dilantik, Komitmen Dukung Pembangunan

Probolinggo, Bhirawa
Kepengurusan Pengurus Cabang Ikatan Santri Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten/Kota Probolinggo masa khidmat 2018-2022 resmi dilantik di Pendopo Kabupaten Probolinggo. Kepengurusan yang dipimpin oleh Fathur Rozi dan beranggotakan 66 pengurus ini dilantik oleh Ketua Pengurus Wilayah ISNU Provinsi Jawa Timur Prof Dr. M. Mas’ud Said.
Pelantikan ini disaksikan oleh Pembina PC ISNU Kabupaten dan Kota Probolinggo Drs. H. Hasan Aminuddin M.Si, perwakilan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait dan OKP di Kabupaten Probolinggo.
Usai dilantik, pengurus PC ISNU Kabupaten/Kota Probolinggo langsung menggelar Seminar Kebangsaan dengan tema “Meneguhkan Peran ISNU dalam Mewujudkan Probolinggo yang Sejahtera dan Martabat”.
“ISNU berkomitmen mendukung suksesnya pembangunan di Kabupaten/Kota Probolinggo,” kata Ketua PC ISNU Kabupaten/Kota Probolinggo Fathur Rozi, Kamis 4/4.
Pembina PC ISNU Kabupaten dan Kota Probolinggo Drs. H. Hasan Aminuddin M.Si menyampaikan potret generasi muda NU sekarang ini lebih kaya terhadap pengalaman dan keilmuannya dibandingkan dengan generasi milenial sebelumnya serta bangga menjadi NU secara rasional bukan hanya emosional.
“Setidaknya ada 3 (tiga) pilar gerakan yang dilakukan oleh generasi muda NU. Yakni wasiat, warisan dan ijazah pendiri NU. Hingga saat ini yang belum disentuh secara profesional dan maksimal adalah gerakan Nahdatut Tujjar. Diharapkan gerakan Nahdlatut Tujjar ini nantinya dapat digerakkan secara pasif,” katanya.
Menurut Hasan, dengan emosional dan rasionalnya generasi muda diharapkan bangga menjadi NU. Serta bagaimana program Nahdlatut Tujjar terus digencarkan dengan mengurangi kegiatan seminar dan memperbanyak memotivasi sarjana-sarjana NU agar supaya nahdlatut tujjarnya digerakkan secara pasif.
“Program Nahdlatut Tujjar ini harus dilakukan secara kemandirian menciptakan lapangan kerja di desa-desa dan seluruh pelosok, khususnya di Jawa Timur,” tegasnya.
Ketua Pengurus Wilayah ISNU Provinsi Jawa Timur Prof Dr. M. Mas’ud Said menyatakan bahwa secara kuantitas sarjana NU semakin banyak. Dari segi kuantitas tersebut harus diimbangi dengan kualitasnya.
“Dengan target, kualitas sarjana NU lebih mumpuni dari sisi kuantitas, penelitian maupun pengembangan pengetahuan. Sedangkan literisasi menjadi pondasi dalam kekuatan sarjana-sarjana NU,” tambahnya.(Wap)

Tags: