Pengurus Yayasan Undar Berencana Temui Bupati Jombang

Kuasa hukum Yayasan Undar Jombang, Solikhin Ruslie saat diwawancarai wartawan, Senin (07/01). [Arif Yulianto]

Jombang, Bhirawa
Konflik di internal Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang mendapatkan atensi khusus dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang. Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Jombang, Hj. Mundjidah Wahab menyebut bahwa izin kampus tersenbut akan dicabut jika persoalan tidak segera selesai.
Pernyataan inipun membuat pihak Yayasan Undar Jombang bereaksi, Senin (07/01) dan berencana akan menemui Bupati Jombang.
Kuasa hukum Yayasan Undar, Solikhin Ruslie mempertanyakan dasar terkait rencana pembekuan itu. Bahkan, dalam waktu dekat, pihaknya akan melayangkan surat kepada Pemkab Jombang untuk melakukan klarifikasi dan meminta dilakukan pertemuan. Menurutnya, Pemkab tidak memiliki wewenang dalam hal perijinan suatu perkuliahan.
“Pemda juga salah dan tidak punya wewenang, pencabutan ijin itu kan ada mekanismenya. Nanti kita akan kirim surat kepada Forpimda untuk meminta ketemu. Bisa klarifikasi, memberikan penjelasan, bisa diskusi, dan kalau bisa dan mungkin ada keputusan,” ujar Solikhin Ruslie.
Bupati Jombang, Mundjidah Wahab sebelumnya telah menerima surat rekomendasi terkait penyelesaikan konflik Undar dari Forum Silahturahmi Alumni Universitas Darul Ulum Lintas Fakultas (Tim Sembilan). Ada tujuh poin dalam rekomendasi yang disampaikan pada pertemuan tertutup di Ruang Soeroadiningrat, Pemkab Jombang beberapa waktu yang lalu.
Diantara sejumlah rekomendasi tersebut, diantaranya disebutkan forum alumni menghendaki agar Undar dikelola secara profesional baik di tingkat yayasan maupun universitas. Forum menghendaki agar putra-puteri almarhum Almaghfurlah KH Musta’in Romli selaku pendiri Undar, lebih mengedepankan keutuhan keluarga demi menyelamatkan masa depan Undar.
Terkait hal ink, Solikhin Rusli menjelaskan, pihak yang memiliki legitimasi hukum yang sah menurut undang-undang adalah Yayasan. Sehingga menurutnya, setiap tindakan yang mutlak, seharusnya pihak Yayasan Undar dilibatkan.
“Tidak melibatkan yayasan sama halnya dengan menafikan salah satu unsur, maka yang terjadi bukan menyelesaikan persoalan tapi memperkeruh suasana,” tandasnya.
Meski begitu, Solikhin Ruslie mengaku sangat mengapresiasi upaya beberapa tokoh alumni Undar yang diketahui bernama Tim Sembilan tersebut. Meski katanya, sebenarnya sudah ada ikatan alumni yang konstisusional.
“Yang jelas kami sangat berterima kasih pada beliau-beliau karena telah memikirkan Undar, tapi sayangnya, yayasan kok tidak dilibatkan,” tutupnya. [rif]

Tags: