Pengusaha Besar di Kabupaten Sidoarjo Harus Bantu yang Kecil

Wakil Bupati, Nur Ahmad Syaifuddin didampingi Plt Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Tjarda melihat pameran. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Pengusaha besar harus membantu pengusaha kecil atau usaha mikro. Harapan ini ditegaskan Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin SH saat membuka gelar pameran produk unggulan usaha mikro, Selasa (4/11) di halaman Mall Ramayana Sidoarjo.
Wakil Bupati menegaskan, kalau pengusaha besar atau koperasi yang besar harus tepat dalam memberikan bantuan. Yang kuat harus membantu yang lemah. Hal itu untuk menumbuhkan iklim usaha yang baik untuk usaha mikro dan koperasi. Baginya koperasi besar bakal menjadi soko guru usaha lainnya.
”Yang belum berjalan difasilitasi. Yang kuat jangan mengeksploitasi yang lemah. Ramayana mengangkat pameran mikro dan koperasi. Ini contoh nyata karena tidak mengganggu pangsa pasar modern. Saya berharap tahun depan bisa digelar tiga hari yaitu Jumat, Sabtu dan Minggu agar pengunjungnya lebih banyak dan ramai,” harap Wakil Bupati Nur Ahmad Syaifuddin.
Sementerata itu, acara Pameran Usaha Koperasi dan Usaha Mikro yang diikuti sekitar 60 pengusaha kerajinan, makanan dan minuman. Pameran itu, sebagai ajang pembelajaran sekaligus promosi bagi para pengusaha tergolong baru itu.
Selain itu, juga untuk menjadikan Sidoarjo sebagai Kota UMKM di Indonesia.
”Jadi, acara ini dalam rangka memamerkan produk-produk usaha mikro sebagai embrio dari usaha kecil. Ini memberikan iklim yang sehat untuk tumbuh dan berkembangnya usaha mikro menjadi kecil dan menengah,” terang Plt Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Pemkab Sidoarjo, Drs Ec Tjarda MM.
Lebih jauh, Tjarda menguraikan kendalanya usaha mikro dan binaan koperasi ini ada biaya permodalan dan pemasaran. Namun langkah ini membantu dan memberikan pelayanan ke pengusaha pemula.
”Karena untuk bisa menjual harus memperkenalkan lewat pameran ini. Pameran yang diikuti 60 peserta ini akan kami nilai sebagai usaha memasarkan produk mereka secara serius selama tiga hari. Kami akan menilai keseriusan usaha mikro dan binaan koperasi dalam menampilkan hasil usahanya,” katanya.
Selain itu, Tjarda menguraikan dari 206 ribu Usaha Mikro Kecil dan Mengah (UMKM) di Sidoarjo, ada sekitar 159 ribu usaha mikro. Pameran yang diikuti 60 pengusaha mikro ini sebagai ruang pembelajaran dan ajang promosi. Rata-rata mereka baru mengikuti pameran untuk kali pertama dengan omzet Rp300 juta per tahun dan memiliki aset Rp50 jutaan.
Kalau sudah ikut pameran, mereka akan termotivasi bangkit membangun usahanya.
Dari pameran lokal ini, kami harap mereka bisa menembus pameran usaha ke tingkat regional sekaligus memperbesar kualitas dan kuantitas produksinya. [ach]

Tags: