Pengusaha Jatim Gelar Baksos Operasi Katarak Gratis

Ketua Umum Yayasan Sosial Abdihusada Utama, Soeharsa Muliabarata (kiri) bersama Ketua Pembina Yayasan Sosial Abdihusada Utama juga selaku President Director/CEO Maspion Group, DR Alim Markus dan Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Budi Heriyadi MM serta pengusaha lainnya saat berbincang bersama para pasien usai operasi katarak di ruang tunggu RS National Hospital Surabaya, Rabu (17/5). [trie diana]

Surabaya, Bhirawa
Yayasan Sosial Abdihusada Utama didukung 23 Pengusaha Jatim bekerjasama dengan RS National Hospital Jl Boulevard Famili Selatan Kav 1 Graha Famili Surabaya, Rabu (17/5) kemarin menggelar Bakti Sosial (Baksos) berupa operasi katarak gratis ke-10 untuk warga kurang beruntung baik dari Surabaya maupun dari luar Kota Surabaya.
Menurut Ketua Umum Yayasan Sosial Abdihusada Utama, Soeharsa Muliabarata, pelayanan yang diberikan Yayasan Sosial Abdihusada Utama bersama pengusaha Jatim, diantaranya menggelar pemeriksaan gratis yang dimulai tahun 2012 hingga April 2017. Untuk pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi 53.071 pasien, operasi katarak 663 pasien, ditambah 36 pasien yang gagal operasi, serta dua pasien dikarenakan hipertensi.
“Para pasien selain berasal dari Kota Surabaya, juga ada yang berasal dari luar Kota Surabaya. Yakni dari Jawa Tengah, Tulungagung, Mojokerto dan Gresik, serta warga yang lainnya. Operasi katarak ini untuk membantu program pemerintah. Dan kami mentargetkan tahun 2020, Indonesia, khususnya Jatim terbebas dari katarak,” kata Soeharsa.
Soeharsa juga menjelaskan, kalau untuk pasien umum operasi katarak harus membayar sebesar Rp14 juta, namun kalau  bekerja sama dengan yayasan ini dan didukung para pengusaha maka semuanya digratiskan atau tanpa dipungut biaya. Yayasan Sosial Abdihusada Utama mempunyai misi membantu warga yang kurang mampu, hal ini merupakan amanah dari Tuhan yang harus dilakukan.
Baksos ini juga dihadiri Pembina Yayasan Sosial Abdihusada Utama sekaligus President Director/CEO Maspion Group, DR Alim Markus. Ditegaskan Alim Markus, pengobatan gratis ini sangat membantu warga yang kurang mampu dengan mengatakan Love is Beautiful. Ini adalah cinta kasih antara suami kepada istri, dan anak-anak kepada orang tua, serta dengan adanya cinta kasih dunia ini lebih indah dan dapat dinikmati bagi orang-orang tidak mampu, maka  dengan operasi ini bisa melihat kembali dengan jelas merupakan hal yang indah.
Sedangkan Ceo National Hospital, dr Hans Wijaya MM CIA menambahkan, dalam gelar Baksos ini tidak mengambil keuntungan untuk biaya operasi, sebaliknya justru membantu program pemerintah dalam Gerakan Bebas Katarak tahun 2020.
“Program pemerintah ini akan sulit bila dikerjakan sendiri, sehingga butuh peran swasta sebagai donatur untuk membantu terciptanya bebas katarak 2020 mendatang,” kata dr Hans.
Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Budi Heriyadi MM sangat mendukung Baksos ini, agar   masyarakat Jatim terbebas dari katarak. Sementara itu, salah seorang pasien katarak asal Kejeran Surabaya, Munara (70) menyatakan sangat berterima kasih, karena sangat dibantu dalam operasi katarak gratis ini sehingga diharapkan bisa melihat kembali dengan sempurna dan jelas. [fen]

Tags: