Pengusaha Kuliner Harus Pandai Berinovasi

SegoSambel Mak YeyePemprov Jatim, Bhirawa
Pengusaha kuliner lokal di Jatim wajib terus berinovasi menciptakan makanan yang unik dan lezat namun tidak meninggalkan unsur kedaerahan, sehingga kedepan semakin diminati dan mampu mengalahkan masakan asing seperti china food, italian food serta makanan siap saji lainnya.
“Pengusaha kuliner harus kreatif menciptakan menu baru atau mengembangkan menu lama menjadi lebih menarik, karena persaingan kuliner belakangan ini terus berkembang,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbutpar) Jatim, Dr Jarianto usai membuka Babak penyisihan Festival Makan Festival Makanan Khas Jatim 2015 se-Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan Madiun dan Bojonegoro di Graha Wisata, Disbudpar Jatim, Rabu (15/4).
Dikatakannya, pelestarian kuliner khas akan mampu mendongkrak tingkat kunjungan wisata di Jawa Timur. “Kita semua tahu jika Jatim punya potensi wisata alam yang sangat banyak dan menarik, ini akan semakin berkembang jika ditunjang dengan kekayaan kuliner,” katanya.
Untuk tahun ini, lanjutnya, tema yang diambil adalah “Melalui Festival Makanan Khas Kita Tingkatkan Wisata Kuliner Dalam Mengembangkan Pariwisata di Jawa Timur”. Adanya semangat itu maka diharapkan kedepan semakin banyak wisatawan baik asing maupun lokal yang berkunjung ke Jatim.
Sementara, Ketua Penyelenggara dan juga Kepala Bidang Pengembangan Produk Wariwisata Disbudpar Drs Handoyo mengatakan, peserta yang mengikuti babak penyisihan ini berjumlah 19 peserta dari 19 kabupaten/kota dengan rincian 7 peserta hotel, 8 peserta restoran/rumah makan, dan 4 catering.
“Pada penyisihan ini akan diambil 7 peserta nantinya akan dipertemukan dengan 7 peserta lainnya, sehingga pada grand final di Cardra Wilwatikta Pandaan Pasuruan, akan ada 17 peserta yang berkompetisi,” katanya.
Sementara dari hasil babak penyisihan se-Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan Madiun dan Bojonegoro, ada tujuh usaha kuliner yang akan mengikuti grand final Makanan Khas Jatim, seperti Liana Catering dari Kabupaten Nganjuk, Restourant Srikandi (Kab Pacitan), RM Mbok Mingkem (Kab Ponorogo), Hotel Istana (Kab Tulungagung), Hotel Raden Wijaya (Kota Mojokerto), Hotel Aston (Kab Bojonegoro) dan RM Arimbi (Kab Trenggalek).  [rac]

Tags: