
Ketua PW HPN Jawa Timur H Misbahul Munir saat konferensi pers di Unisma, kemarin
38 Pengurus Cabang Himpunam Pengusaha Nahdhiyin (HPN) se Jatim Hari ini, menggelar Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) dan Konsolidasi Pengurus Selain untuk konsolidasi pengurus. Mereka akan merumuskan kemandirian ekonomi masyarakat NU.
Ketua PW HPN Jawa Timur H Misbahul Munir saat konferensi pers di Unisma, kemarin mengemukakan semua persoalan yang terkait dengan ekonomi umat akan di bahas bersama.
“Agenda utamanya, konsolidasi semua pengurus. Selain itu membahas isu strategis peningkatan ekonomi warga NU,” ungkap Misbahul Munir saat konferensi pers di Unisma.
Forum ini, akan menghadirkan para menteri Kabinet Indonesia bersatu, untuk diminta pemikiran dan konsepnya dalam membangun ekonomi.
“Sudah ada klarifikasi kehadiran dari para menteri yang kita harapkan bisa memberikan suport pemikiran demi kemajuan ekonomi warga NU,”tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP HPN, Abdul Kholik menyampaikan HPN didirikan 11 tahun di Surabaya saat ini telah tersebar di 150 kabupaten dan kota yang ada di 22 provinsi.
Menurutnya Kemunculan HPN, sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan ekonomi kaum Nahdiyin.
“Supaya kaum Nahdiyin mempunyai kemandirian dibutuhkan pendorong. Nah HPN menjadi sarana percepatan ekonomi kaum Nahdiyin,”urainya.
Ia juga menyebut ingin memunculkan banyaknya entrepreneur, dikalangan warga NU.
“Tiga pilar yang sudah dikenal, Agama, Politik dan Entrepreneurship. Namun pilar yang ketiga ini belum terlalu dikenal,”imbuhnya.
Karena itulah, HPN mencoba mendorong pilar yang terakhir untuk mengejar ketertinggalan,
Membentuk sebuah ekosistem. Karenanya, dalam muskerwil ini, pihak berharap menghasilkan sesuatu yang nantinya bisa menjadi masukan dalam muktamar NU kelak.
Sementara itu, HPN juga menggandeng Universitas Islam Malang (Unisma) untuk turut mendukung peningkatan ekonomi nasional dan dalam upaya peningkatan SDM.
Rektor Unisma, Prof Dr.H Maskuri MSi, senang dengan rencana dari HPN. Menurutnya, antara SDM dan usaha, sangatlah berkaitan erat. Dalam usaha yang hebat, pengembangan SDM juga harus hebat. Semangat yang dimiliki HPN tentunya klop dengan Unisma yang tentunya ingin berkontribusi.
“Ini tentunya menyelaraskan dengan dunia usaha dan dunia industri. Kami bertekad bahwa pembelajaran tak hanya elitis dalam kelas, tapi harus banyak di lapangan. Ini dua lembaga saling support,” terangnya.
Untuk support, tentunya akan banyak hal, baik dari konsep, riset hingga pengabdian masyarakat. Dibutuhkan sinergi yang agar bisa mewujudkan cita-cita bersama.
Dia menyebut kampusnya bukan hanya sekedar orientasi pada pendidikan, keagamaan dan Kesehatan, tetapi juga dalam bidang ekonomi.(mut)