Pengusaha Wanita Harus Bisa Jadi Penggiat Anti Narkoba

Bimtek-BNNP-JAtim-kepada-IWAPI-Kota-Surabaya.-

Bimtek-BNNP-JAtim-kepada-IWAPI-Kota-Surabaya.-

(Bimtek P4GN BNNP Jatim Terhadap IWAPI Surabaya)
Surabaya, Bhirawa
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim terus berupaya menjadikan pengusaha wanita sebagai penggiat anti narkoba di lingkungan keluarga maupun dunia usaha. Dengan tetap menggandeng Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Surabaya, BNNP berharap pengusaha wanita dapat mendeteksi setiap karyawan yang terindikasi dengan narkoba.
Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Amrin Remico membenarkan hal itu. Kepada Bhirawa Amrin mengatakan, pengusaha wanita mempunyai dua peranan, selain sebagai ibu rumah tangga, mereka juga sebagai owner (pemilik) perusahaan. Dengan adanya bimbingan teknis (teknis) ini, Amrin yakin IWAPI Surabaya dapat menjadi penggiat anti narkoba.
“BNNP Jatim berharap banyak kepada anggota IWAPI Kota Surabaya untuk ikut mensosialisasikan gerakan perangi narkoba, baik peranannya sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai pemilik perusahaan yang memiliki banyak karyawan,” kata Brigjen Pol Amrin Remico kepada Bhirawa, Minggu (18/9).
Lebih lanjut Amrin mengaku, dengan penguatan melalui bimtek, baik pengurus maupun anggota IWAPI bisa melaksanakan kegiatan-kegiatan sosialisasi anti narkoba di lingkungan tempat mereka bekerja. Dan bisa melihat karyawan-karyawan mereka yang ditengarahi maupun diduga memiliki atau terindikasi sebagai pengguna narkoba.
Jika ada karyawan yang terindikasi narkoba, Amrin menegaskan, hal itu akan dilihat melalui kadar pemakaian. Apabila sebagai pengguna narkoba, maka dilakukan assessment (pemeriksaan terpadu). Ini dilakukan untuk memberitahukan kepada pemilik perusahaan bahwa karyawannya terindikasi narkoba dan siap menghadapi konsekuensi dari perusahaan.
“Kalau si karyawan ini masuk kategori pengguna berat, maka pemilik perusahaan bisa memberhentikannya. Pengguna berat harus rawat inap atau rehab sampai tiga bulan. Dan hal itu akan menggangu pekerjaan. Kalaupu dia bisa rawat jalan, ya mungkin tidak sampai diberhentikan,” tegas Amrin.
Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masayrakat BNNP Jatim AKBP Ria Damayanti menambahkan, bimtek merupakan urusan teknis yang diberikan BNNP guna mempersiapkan pengusaha wanita siap menjadi penggiat anti narkoba. Sebagai penggiat anti narkoba, pengusaha IWAPI ini bisa mengetahui teknis-teknis yang dilakukan saat mengkampanyekan anti narkoba.
“Dari workshop lalu, kami mengambil 30 orang guna dijadikan penggiat anti narkoba. Nantinya mereka akan melakukan kampanye maupun sosialisasi anti narkoba sendiri, namun tetap mendapat pengawasan dari BNNP Jatim. Intinya mereka berkampanye dengan dana sendiri, tapi tetap laporan dan mendapat penawasan dari kita,” tambahnya. [bed]

Tags: