Pengusungan Risma Tunggu SK DPP PDIP

Pilkada (6)Surabaya, Bhirawa
Tentang siapa yang bakal diusung PDIP dalam Pilkada Surabaya, mulai ada titik terang.  Sekretrais DPD PDIP jatim, Sri Untari menegaskan, rekomendasi DPP untuk Pilkada Surabaya akan didapat petahana Tri Rismaharini dan Wishnu Sakti Buana.
“Karenanya untuk Pilwali Kota Surabaya PDIP akan menutup calon lain, karena kami memang sudah ada baik cawali maupun cawawalinya,”tegas perempuan ayu ini yang juga Anggota Komisi C DPRD Jatim ini, Kamis(5/6) di kantor DPD PDIP Jatim.
Untuk diketahui dalam rekomendasi DPD PDIP Jatim kepada DPP terkait calon Cawali dan Cawawali Surabaya hanya ada dua nama calon , yaitu Tri Rismahrini dan Wishnu Sakti Buana.
Namun demikian menurut sumber di internal PDIP menyebutkan jika Risma manolak dipasangkan dengan Wishnu dengan alasan dirinya sudah punya pasangan sendiri yang juga dari kader PDIP. “Tapi ketika ditanya siapa kader tersebut, hingga kini belum disebutkan. Itulah yang sedikit mengecewakan Ketum DPP PDIP, Bu Mega,”papar sumber tersebut yang menolak namanya disebutkan.
Terkait hal ini Sri Untari menolak menjelaskan. “Pokoknya posisinya akan seperti itu(Risma-Wishnu,red),” ujarnya.
Sementara terkait calon di daerah lain, Sri Untari memastikan akhir Juni 2015 rekomendasi untuk calon kepala daerah yang diusung maupun didukung oleh PDIP dari DPP PDIP akan turun. Rekomendasi tersebut bervariatif tergantung situasi dan kondisi masing-masing daerah .
” Semuanya berubah-berubah dan didasarkan oleh kondisi politik per daerah,”terang sekretaris DPD PDIP Jatim Sri Untari saat ditemui dikantor DPD PDIP Jatim, Kamis (4/6).
Sri Untari mengatakan dalam Pilkada serentak di Jatim nantinya PDIP Jatim menyiapkan 19 jurkam (juru kampanye) yang sudah menjalani pelatihan khusus untuk meraih target sapu bersih pilkada serentak di Jatim.
“Nantinya akan melibatkan juga jurkamnas dari pusat misalnya beberapa menteri dari PDIP antara lain Mendagri Tjahyo Kumolo, Menkumham Yasona, Pramono Anung dan Sekjen PDIP Hasto Kristianto serta Wagub DKI Djarot Saiful Hidayat yang akan turun langsung turun menjadi jurkamnas,”pungkasnya.
Sementara itu pihak DPC PDIP Surabaya mengaku bahwa pihaknya masih menunda pengumuman Bacakada hasil rekom DPP dengan alasan pertimbangan politik. Sebelumnya tanggal 1 Juni 2015 yang merupakan hari lahirnya Pancasila akan digunakan sebagai mopmentum mengumumkan pasangan calon dari partai ini.
“Kemarin memang PDIP mengusulkan jika momentum 1 Juni dipakai sebagai hari untuk menurunkan rekomendasi pasangan Walikota dan wakilnya di Surabaya, tetapi sesuai perkembangan situasi terakhir Pilkada serentak, DPP sedang menyelesaikan 200 lebih daerah yang membutuhkan hal itu, namun sampai sekarang belum,” jawab wakil ketua Komisi A DPRD Surabaya ini.
Namun Awin juga tidak menampik jika dirinya juga berharap agar rekomendasi dari DPP terkait pasangan Bacakada di Surabaya segera diturunkan.
“Untuk kota Surabaya masih dalam posisi menunggu, seharusnya memang segera di turunkan rekomendasi itu, agar segera ada kepastian politik,” tambahnya.
Masih Awi, pada saatnya pasti akan segera mengumumkan, tetapi karena masih banyak pertimbangan, maka masih tertunda, salah satunya karena Surabaya merupakan wilayah yang sangat bergengsi, masuk ketegori A, jadi target pemenangan.
“Skema pemenangan segera disusun, dan kami menyerahkan itu semua kepada ketua umum,”
Kemudian Awi juga menambahkan bahwa justru dengan kondisi seperti ini bagi partai lain akan lebih mudah, orang atau partai mau mengambil langkah apapun, intinya PDIP ingin mengambil langkah tepat terkait Pilkada Surabaya.
“Dan langkah itu diambil sebagai langkah politik di PDIP, dan menjadi ranah DPP sepenuhnya, karena banyak pertimbangan, yang salah satunya bahwa  untuk,” sahutnya. [cty.gat]

Rate this article!
Tags: