Penjual Kurban Harus Kantongi STKH Disperta

Lokasi Penjual hewan kurban di kawasan Surodinawan, Kota Mojokerto. [kariyadi/bhirawa]

Lokasi Penjual hewan kurban di kawasan Surodinawan, Kota Mojokerto. [kariyadi/bhirawa]

Kota Mojokerto, Bhirawa
Dinas Pertanian dan Peternakan (Disperta) Kota Mojokerto selektif dalam mengawasi para penjual hewan kurban. Bagi penjual hewan kurban diwajibkan mengantongi Surat Tanda Kesehatan Hewan (STKH) yang dikeluarkan Disperta. SKTH diberikan bagi penjual hewan kurban untuk memberikan kepastian pada masyarakat tentang kelayakan hewan.
”Supaya memberikan kepastian amanĀ  maka dikeluarkan STKH bagi pedagang hewan kurban, jika dagangan mereka lulus uji kelayakan dari Disperta. Selain surat ini juga diberikan tanda khusus berupa cat pada hewan-hewan yang layak kurban,” terang Kadisperta Kota Mojokerto, Hari Moerti, Rabu (16/9) kemarin.
Tim dari Disperta mulai turun lapangan pada Kamis (17/9) hari ini sampai Jumat besok. ”Kami turun langsung ke lapak-lapak bukan sekedar sampling. Hal ini semacam tindakan antisipasi sebagaimana kami lakukan di RPH (Rumah Potong Hewan),” tambahnya.
Upaya pemeriksaan secara ketat ini, kata Hari, menyusul temuan hewan terkontaminasi virus Antraxs di Blitar. Virus ini sangat berbahaya jika sampai terkonsumsi ke manusia. Pasalnya, bisa menyebabkan kematian dan sporanya bertahan lama sampai 50 tahun. ”Karena Kota ini dekat Blitar maka kita waspadai penyebaran Antraxs,” tambahnya.
Sejauh ini belum ada laporan masyarakat adanya perdagangan hewan kurban yang tak layak. ”Kami belum mengidenfikasi atau menerima laporan masyarakat soal hewan kurban yang tidak layak,” imbuhnya.
Kadisperta menambahkan syarat Asuh (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) bagi hewan yang akan dikurbankan pada Hari Raya Iduladha 1436 H. Hewan itu tak cacat ataupun berpenyakit dan belum cukup umur.
”Pastikan hewan yang akan disembelih tak cacat. Testis harus dua atau tanda-tanda yang lain pada kebanyakan hewan kurban yakni mengalami sakit pink eye (mata merah) akibat infeksi yang disebabkan stres akibat perjalanan. Atau sakit Antraxs. Gejalanya, panas tinggi dan biasanya mati mendadak. Dari lubang kumplah (alami) keluar darah. Lalu penyakit orf atau berengen mulut. Penyebabnya karena virus cacar tapi mulut. Paling banyak cacingan. Gejala bulu kuduk berdiri dan kurus. Dan harus cukup umur berumur 1,5 hingga 2 tahun untuk sapi dan kambing 1 tahun,” pungkasnya. [kar]

Tags: