Penjualan Kebutuhan Sekolah Panen Keuntungan

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Gaung tahun ajaran baru 2016-2017 kini bisa dirasakan oleh penjual buku bekas dan pakaian sekolah. Mereka mendapatkan keuntungan puluhan juta dalam satu bulannya. Seperti di Jalan Semarang Surabaya, penjualan buku bekas sedikit mengalami kenaikan. Sedangkan seragam sekolah mulai dari tingkatan SD hingga SMU yang paling banyak mendapatkan keuntungan.
Maryanto, pedagang seragam sekolah di Darmo Trade Center (DTC) mengatakan saat ini penjualan seragam sekolah mengalami peningkatan sampai dengan 10%. Hal ini berbeda dari hari-hari biasanya dimana dalam seminggu dia hanya menjual 70 setelan potong seragam. Tetapi di Bulan Ramadan, penjualannya mencapai 80 potong pakaian per minggunya.
“Rata-rata mereka yang membeli seragam sekolah, karena kondisinya sudah tidak bagus atau ukurannya kekecilan. Sehingga memerlukan seragam baru, tetapi harga yang kami jual masih terbilang masih harga lama,” terangnya, Senin (20/6) kemarin.
Lanjut Maryanto, ia sengaja untuk tidak menaikkan harga karena dari pihak konveksi memang tidak ada kenaikan harga. Ia tidak meraup untung besar, tetapi lebih memilih untuk menghabiskan omzet seragam sekolah yang lama dan mengganti yang baru.
“Untuk per potong seragam sekolah yang saya jual saya hanya mengambil untung Rp20-25 ribu per potong pakaian. Paling ramai mereka yang mencari seragam untuk SMU, sedangkan untuk SMP jumlahnya tidak seberapa mungkin dalam satu hari hanya satu atau seragam saja,” tegasnya.
Sementara itu bagi Fitri, pedagang buku bekas di Surabaya mengatakan penjualan buku bekas di stannya tempat berjualan mengalami peningkatan. Tetapi jumlahnya tidak terlalu signifikan, hampir sama dengan hari biasa.
“Buku yang paling banyak di cari buku fisika ataupun  kimia. Karena buku ini sifatnya hanya sebagai buku pelngkap saja. Yang paling banyak adalah siswa sekolah swasta, sedangkan untuk siswa negeri peminatnya jarang karena udah dapat buku dari sekolah. Kalau pun ada mereka hanya sekedar menjadi buku untuk melengkapi dari buku yang sudah ada,” tutupnya. [wil]

Tags: