Penjualan Perhiasan Emas Turun 10%

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Tidak seperti tahun lalu, jika mendekati Bulan Ramadan toko emas di Surabaya selalu ramai di serbu pengunjung yang hendak membeli emas atau hanya sekedar melihat-lihat. Tetapi kini kondisi ini jauh berbeda dengan kondisi tahun lalu.
Sejumlah toko emas yang berada di Surabaya terlihat sepi dari pengunjung. Ada berbagai penyebab sepinya toko emas di Surabaya mulai dari kebutuhan pendidikan untuk masuk tahun ajaran baru, sampai persiapan belanja untuk kebutuhan puasa dan Lebaran.
Menurut Efry Suteja, penjual emas Toko Gajah, di Jl Blauran, Surabaya mengatakan, omzet penjualan di tokonya turun 10%. Indikasi turunnya penjualan dihitung dari jumlah transaksi yang terjadi setiap hari ketika mendekati Bulan Puasa.
“Jika tahun lalu, satu atau dua minggu sebelum puasa banyak pembeli yang melakukan pembayaran di muka untuk emas yang akan di ambil ketika mendekati Bulan Ramadan. Jumlahnya dalam satu minggu bisa hampir mencapai Rp1 miliar. Tapi kini, keadaannya berbeda jumlah transaksi yang terjadi hanya sekitar Rp800 hingga Rp900 juta saja,’’ ujarnya, Selasa (24/5) kemarin.
Efry melanjutkan, turunnya omzet penjualan emas, karena banyak masyarakat mengambil langkah untuk mengedepankan biaya pendidikan putra-putrinya. Karena bertepatan dengan lebarannya sangat berdekatan dengan tahun ajaran baru.
“Sepinya penjualan, lebih kepada rasio kebutuhan akan pendidikan. Dana yang dulu dibuat untuk investasi kini di alihkan kepada biaya pendidikan. Memang saya tidak memungkiri, kalau penjualan emas pada Lebaran tahun ini bisa terbilang agak lesu. Tapi tetap harus disyukuri, jika penjualan tetap ada meskipun ada perubahan,’’ tuturnya.
Selain kebutuhan pendidikan, kebutuhan untuk memenuhi pada saat menjalankan ibadah puasa dan perayaan Lebaran juga menjadi penyebab turunnya penjualan emas. Namun jumlah ini tidak sebesar sebagai penyumbang sepinya penjualan emas.
“Memenuhi kebutuhan Lebaran, menjadi alasan kedua setelah biaya pendidikan. Karena sebagian uang calon pembeli emas telah terkuras untuk pembiayaan pendidikan. Jadi memenuhi kebutuhan ibadah juga penting dan perayaan Lebaran nantinya. Tapi, nantinya pasti tetap ramai pembelian emas,’’ tutupnya. [wil]

Rate this article!
Tags: