Penjualan Suku Cadang Alami Kenaikan

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Lesunya penjualan kendaraan bermotor khususnya roda empat, tidak sepenuhnya berimbas kepada penjualan suku cadang kendaraan. Justru ada pergerakan yang berbanding terbalik dimana penjualan mobil baru turun, penjualan suku cadang meningkat tajam.
Hal ini di kemukakan oleh Suhadi, Service Part Division Head PT Kharisma  Daihatsu Motor Surabaya. Meningkatnya penjualan suku cadang kendaraan lazim terjadi ketika mendekati bulan puasa, karena dipicu penjualan mobil bekas.
“Setiap mendekati bulan suci, penjualan mobil baru mesti turun. Karena ada siklus yang harus di hadapi oleh pemilik dealer. Yang paling di untungkan ada pengusaha mobil bekas yang panen rezeki, kalau saat ini penjualannya pasti naik. Karena konsumen mobil bekas, tentu mencari suku cadang untuk persiapan mudik,” ujarnya, Rabu (11/5) kemarin.
Pemilik mobil bekas, seakan tidak mau kalah dengan performa mobil baru. Mereka mengganti suku cadang yang sekiranya menghambat laju kendaraan. Selain itu, kenyamanan kaki-kaki mobil juga menjadi prioritas pembeli mobil bekas.
“Pembersihan sistem pembakaran merupakan service standar, termasuk penggantian plug (busi) yang sering di keluhkan pemilik kendaraan. Selain itu penggantian shock breaker yang merupakan kaki-kaki di kendaraan juga perlu di lakukan. Meskipun tidak berdampak banyak, tetapi berpengaruh terhadap kenyamanan suatu kendaraan. Selebihnya adalah penggantian kampas rem, sebagai alat pengeman kendaraan ketika melaju,” terangnya.
Untuk penjualan suku cadang telah memiliki kontribusi yang besar bagi Daihatsu. Meskipun tidak menjadi yang utama, tetapi dari penjualan suku cadang mobil telah menyumbang 3% dari total penjualan. Kendati demikian, dengan situasi penjualan mobil yang tengah lesu, diharapkan suku cadang dapat membantu peningkatan penjualan Daihatsu
“Bisnis spare part dibandingkan total bisnis Daihatsu itu memang jumlahnya tidak terlalu besar, secara revenue hanya mencapai 3 persen. Jadi kalau dibandingkan total bisnis hanya berkontribusi 3 persen. Kalau lagi susah jualan mobil, kita harapkan jualan spare partnya naik,” tutupnya. [wil]

Rate this article!
Tags: