Penjualan Suku Cadang Motor Naik 17 Persen

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Pasar motor di semester I tahun 2015 ini cenderung menurun, berbeda dengan penjualan suku cadang (spare part) yang mengalami peningkatan signifikan seperti yang dialami PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM) di Jawa Timur dan NTT.
Menururt General Manager Part Division PT MPM, Subekti saat dikonfirmasi dikantornya, Rabu (29/7) kemaring mengungkapkan, sepanjang Januari-Juni 2015 penjualan spare part MPM sebesar Rp 297 miliar. Angka ini naik 17% dibanding realisasi penjualan pada periode yang sama tahun 2014 lalu.
“Memang yang terjadi selama ini antara penjualan motor dengan penjualan spare part itu berbanding terbalik, di saat pasar motor bagus, penjualan spare part naik tapi tidak tinggi. Namun ketika pasar motor turun seperti saat ini, penjualan spare part melonjak,” ujar Subekti.
Terus meningkatnya penjualan spare part tersebut membuktikan bahwa kesadaran masyarakat atau pemilik motor untuk mengganti dan memakai komponen motor resmi juga terus meningkat.
Sedangkan pasar motor di Jatim sendiri sepanjang semester I tahun ini turun 13%, namun khusus untuk merek Honda, penurunannya sekitar 6%. Untuk penjualan spare part, trennya memang mengalami peningkatan. Bahkan, sejak tahun 2002 penjualan spare part oleh MPM rata-rata mengalami peningkatan 23% per tahun.
“Untuk tahun ini, kami memproyeksi penjualan spare part resmi alias genuine part motor Honda untuk di Jatim bisa naik 18-19%. Sehingga ditargetkan hingga akhir tahun bisa membukukan penjualan Rp 600 miliar-605 miliar,” jelasnya.
Presiden Direktur PT MPM, Suwito M menambahkan, untuk mencapai target peningkatan penjualan sebesar 19% di tahun ini, banyak strategi yang disiapkan dari peningkatan layanan, hingga penambahan jaringan penjualan.
“Untuk jumlah channel penjualan, saat ini kami memiliki 1.496 jaringan toko spare part dan bengkel motor di Jatim dan NTT. Dari jumlah tersebut, sekitar 40% melalui AHASS (Astra Honda Autorized Service Station), dan sisanya toko dan bengkel umum,” pungkas Suwito.
Hingga akhir tahun ini, pihaknya menargetkan jumlah jaringan penjualannya bisa bertambah lebih dari 1.500 toko dan bengkel. “Banyak daerah yang memiliki potensi market besar, seperti Banyuwangi. Ini yang kita targetkan untuk bisa ditambah jaringannya,” tandasnya. [riq]

Tags: