Penjualan Terompet Menurun

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Penjualan terompet Tahun Baru 2015 di kawasan Diponegoro, Surabaya, menurun jika dibandingkan 2014. Selain cuaca, fakor lain adalah baik Pemprov Jatim maupun Pemkot Surabaya membatalkan acara panggung hiburan karena kondisi duka korban Pesawat Air Asia. Sejak sore hari, beberapa tempat di Surabaya diguyur hujan, namun menjelang malam kondisi cukup cerah, namun kepadatan lalu lintas tidak separah tahun lalu. “Sampai tadi malam  penjualan turun sedikit, soalnya masyarakat tidak banyak yang melakukan kegiatan di tengah kota kurang dari tahun lalu,” kata penjual terompet di Jalan Diponegoro, Surabaya, Rianto (1/1) Kamis, Kemarin.
Menurut Rianto, masyarakat yang merayakan menyambut tahun baru ini tidak seramai tahun lalu. Penjual yang akrab disapa Rian tersebut memperkirakan keadaan cuaca Surabaya yang gerimis sejak siang hingga sore menyebabkan pengunjung enggan keluar rumah. Serta ditambah beberapa penyebab yang terjadi pada akhir tahun 2014 “Sepertinya pada malas ini, soalnya hujan dari Maghrib. Padahal kemarin gerimisnya juga tidak terlalu deras juga,” terangnya ketika menjual obral terompetnya dengan harga murah. Ia mengatakan pendapatan penjualan terompet miliknya hingga pukul 23.00 WIB kemarin mencapai sekitar Rp1.8 juta, padahal tahun lalu sudah bisa mencapai sekitar Rp2.5 juta. n wil
“Sepi betul. Tidak seperti tahun lalu ramai sekali,” ujarnya.
Rian menjual terompet dengan harga bervariasi Rp10.000-Rp35.000. Masyarakat berdatangan ke Darmo sejak pukul 19.00 WIB ke sejumlah tempat keramaian salah satunya di Taman Bungkul. [wil]

Rate this article!
Tags: