Penlok Turun dari Gubernur, Pembebasan Lahan Jalan Tol Dimulai

Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi saat menjelaskan soal pembebasan lahan tol di sepanjang wilayah Situbondo. [ sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Setelah penlok (penentuan lokasi) dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa turun, Pemkab Situbondo bersama instansi terkait akan segera melakukan pembebasan lahan yang akan dilalui pembangunan jalan bebas hambatan tersebut.
Seperti diketahui lahan yang akan dilewati jalan tol dimulai dari wilayah Kecamatan Banyuglugur (wilayah berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo) hingga Kecamatan Banyuputih (wilayah berbatasan dengan Kabupaten Banyuwangi).
Menurut Wakil Bupati Situbondo, Yoyok Mulyadi, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa telah menandatangani penlok pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi).
Dengan demikian, kata Wabup Yoyok, pembebasan lahan di sepanjang rute yang akan dilalui jalan tol di Situbondo akan segera dilakukan.
” Tercatat ada 1.046 hektar lahan yang akan di lewati jalan tol. Itu akan dimulai dari Kecamatan Banyuglugur hingga Kecamatan Banyuputih. Pembangunan jalan tol akan melewati sedikitnya 34 desa dan 14 Kecamatan se-Kabaupaten Situbondo,” ujar mantan Kadis PUPR Kabupaten Situbondo itu.
Masih kata Wabup Yoyok Mulyadi, karena penlok sudah ditandatangani Gubernur Jatim maka warga yang menjadi pemilik lahan otomatis akan dilalui jalan tol. Untuk itu, aku Wabup Yoyok, warga diminta untuk tidak menjual tanahnya kepada orang lain.
Wabup Yoyok kembali mengaku, harga pembebasan lahan dipastikan tidak akan mengecewakan karena sesuai janji pemerintah, pembebasan lahan tidak lagi menggunakan istilah ganti rugi melainkan ganti untung.
“Oleh karena itu, semua pemilik lahan harus menjual tanahnya langsung kepada Pemerintah, agar mendapatkan untung,” pinta Wabup Yoyok.
Wabup Yoyok Mulyadi menegaskan, jalan tol Situbondo akan menjadi bagian jalan tol trans Jawa terpanjang di Tanah Air. Ini karena, urai Wabup Yoyok, luas lahan yang dilintasi tembus sekitar 10 juta meter persegi.
Wabup Yoyok Mulyadi menerangkan hal tersebut mengacu pada penyampaian dokumen Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Disebutkan, trase jalan tol di Situbondo mencapai 1.046 haktare atau 10 juta meter persegi,” bebernya.
Wabup Yoyok menambahkan, untuk pembebasan lahan jalan tol di Kota Santri sebagian besar akan melewati lahan milik Perhutani. Wabup Yoyok mengaku, dari 46 desa yang akan dilewati jalan tol paling banyak berada di Kecamatan Besuki.
“Di sana jalan tol akan melewati 6 desa yaitu Desa Bloro, Blimbing, Langkap, Kalimas, Jetis dan Desa Demung,” ungkapnya.
Wabup Yoyok menerangkan, untuk trase jalan tol akan melewati Kecamatan Banyuglugur, Besuki, Suboh, Mlandingan, Bungatan, Kendit, dan Panarukan.
Sedangkan di wilayah tengah, paparnya, akan melintasi Kecamatan Kota, Panji, Kapongan, Arjasa, Jangkar dan di wilayah timur akan melewati Kecamatan Asembagus dan Banyuputih.[awi]

Tags: