KUD Kota Batu Gandeng Perhutani Penuhi Pakan Ternak

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Kota Batu, Bhirawa
KUD Kota Batu, menggandeng Perhutani dengan memanfaatkan lahan guna menanam rumput gajah atau kolonjono. Upaya ini dilakukan Untuk memenuhi kebutuhan pakan hijauan ternak sapi perah.
Ketua KUD Kota Batu, Ismail Hasan, mengatakan menyempitnya luas lahan akibat alih fungsi lahan menyusul pesatnya perkembangan pariwisata di Kota Batu membuat peternak kekurangan lahan untuk menanam rumput kolonjono.
Dari kerja sama tersebut, Perhutani menyediakan lahan tak kurang dari 400 hektare untuk ditanami rumput kolonjono dengan pola kemitraan. “Peternak dapat menanam rumput di lahan Perhutani. Syaratnya peternak diberi kewajiban menjaga dan merawat pohon maupun tanaman milik Perhutani. Sehingga dalam hal ini Perhutani juga diuntungkan karena pohonnya juga ada yang menjaga,” ungkap Ismail kepada bhirawa, Kamis (23/4).
Adanya lahan tersebut peternak juga bisa memenuhi kebutuhan pakan hijauan untuk sapi perah miliknya untuk menjaga produktifitas susu segar.  Dengan memanfaatkan lahan Perhutani untuk menanam rumput tersebut maka kekhawatiran peternak akan menurunnya produksi pakan hijauan tersebut bisa ditekan.
“Sewaktu kondisi musim penghujan seperti saat ini kebutuhan pakan hijauan relatif tercukupi. Namun sewaktu kemarau pakan hijauan bakal turun menyusul minimnya pasokan air. Sehingga dengan kerja sama ini, ketersedian pakan hijauan ternak lebih terjaga,” terang Ismail.
Karena tidak sedikit lahan yang ditanami berada di kawasan yang relatif subur dengan ketersediaan air yang mencukupi.
Ditambahkan, kebutuhan pakan sapi perah setiap hari memang cukup tinggi dengan estimasi 15% dari berat total sapi per ekor per hari. “Sewaktu musim penghujan satu hektare lahan bisa menghasilkan sekitar tiga sampai empat ton rumput. Sedangkan saat kemarau per hektare lahan hanya mampu menghasilkan tak lebih dari satu setengah hingga dua ton rumput gajah,” ujarnya.
Sekretaris Himpunan Peternak Domba dan Kambing (HPDKI) Jawa Timur, Ali Mahmud, mengatakan produksi pakan hijauan yang menjadi kebutuhan utama pakan bagi peternak selain konsentrat memang cenderung turun akibat alihfungsi lahan.
“Sejumlah daerah di Jawa Timur seperti Situbondo, Bondowoso, Jember dan Banyuwangi misalnya pemerintah daerah (pemda) terkait bekerjasama dengan Perhutani guna memanfaatkan lahannya untuk ditanami rumput. Sehingga kebutuhan akan pakan hijauan relatif terjaga,” tandasnya. [sup]

Tags: