Penumpang KA Turun, Terminal Purabaya Terjadi Penumpukan Penumpang

Para penumpang KA di Stasiun Gubeng Surabaya meningkat tajam sehari sebelum pencoblosan Pilpres 2019.

(Pasca Pencoblosan Pilpres 2019)

Surabaya, Bhirawa
Volume penumpang keberangkatan Daop 8 Surabaya untuk KA Reguler dan Tambahan pasca pencoblosan Pilpres 2019 pada 17 April mengalami penurunan, berbeda dengan saat menjelang Pilpres kemarin penumpang meningkat tajam.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto saat dikonfirmasi Bhirawa, Rabu (17/4) kemarin mengungkapkan jumlah penumpang saat pencoblosan Pilpres 2019 untuk kereta Eksekutif mencapai 4.405 penumpang, Bisnis 720 penumpang dan Ekonomi 12.109 penumpang.
“Penurunan jumlah penumpang ini diperkirakan karena banyaknya penumpang yang sedang melakukan pencoblosan sehingga belum ada keinginan untuk bepergian dengan menggunakan jasa kereta. Dan kami perkirakan akan terjadi arus balik pada Minggu (21/4) menadatang,” terangnya.
Suprapto menambahkan diperkirakan 18 ribu penumpang KA akan memadati Stasiun. “Karena bersamaan dengan liburan panjang sehingga pada hari Minggu besok akan terjadi arus balik penumpang KA,” ujarnya.
Sementara jumlah penumpang meningkat tajam hingga 20 persen yang terjadi pada Selasa (16/4) sebelum pencoblosan Pilpres. Jumlah penumpang kereta api jarak menengah maupun jauh di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya mencapai 19.111 penumpang.
Jumlah ini terdiri dari penumpang kelas eksekutif 5.348 penumpang, kelas bisnis 743 penumpang dan 13.020 penumpang. Jumlah ini naik 20 persen dibandingkan dengan jumlah penumpang pada kondisi weekend yang bisa mencapai 14 ribu sampai 16 ribu penumpang per harinya. Sedangkan kondisi jumlah penumpang pada hari-hari biasa berjumlah antara 10 ribu sampai 12 ribu penumpang perharinya.
“Guna mengantisipasi lonjakan penumpang pada libur mencoblosan pemilu dan libur Wafat Isa Al Masih, pihak PT KAI Daop 8 Surabaya menambah satu gerbong kereta eksekutif pada perjalanan KA Turanggga (Surabaya Gubeng-Bandung) dan KA Sancaka (Surabaya Gubeng-Yogyakarta). Selain itu, ada dua perjalanan KA tambahan yang beroperasi di kolidor Gubeng-Malang dan Malang-Gubeng,” jelas Suprapto.
Untuk menjamin rasa aman bagi para penumpang menjelang pencoblosan pemilu, pihak PT KAI Daop 8 mendapat tambahan tenaga keamanan sebanyak 12 personil, fo samping 601 tenaga keamanan dari internal yang sudah ada (163 Polsuska, 433 Security dan 5 Pembina dari Polda Jatim).
Tenaga keamanan ini selanjutnya akan disebar untuk tenaga keamanan di stasiun, di atas kereta, dan di jalur-jalur rel secara mobile. 12 tenaga tambahan keamanan selama masa pemilu ini, akan disebar masing-masing 4 personil di Stasiun Gubeng, Stasiun Pasar Turi dan Stasiun Malang.
“Dominasi tujuan penumpang dari KA Menengah/Jauh di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya diantara Jakarta, Bandung, Jember, Jogyakarta dan Semarang. Sementara untuk penumpang KA lokal tujuan dominan diantaranya Malang, Mojokerto dan Bojonegoro,” katanya.
Sedangkan penumpukan penumpang terjadi di Terminal Purabaya pada Rabu (17/4) pagi, bukan karena kemacetan atau kurangnya armada bus namun keterbatasan jumlah pengemudi bus. “Pagi ini busnya ada, tapi drivernya yang terbatas. Kami sudah mengerahkan armada bus tambahan dari Damri dan PO pariwisata, tapi kan masing-masing PO juga mengatur flow drivernya supaya bisa nyoblos juga. Sebagian juga masih melakukan pelayanan di TPS,” pungkas Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat.
Bahkan untuk operasional Suroboyo Bus hari ini juga sedikit lambat. “Mohon maaf juga, Suroboyo Bus hari ini waktu tunggunya akan lebih panjang sari biasanya karena driver dan helpernya juga kami gilir untuk bisa nyoblos,” ujarnya. [riq]

Tags: