Penumpang Kereta Api Indonesia Daop 8 Surabaya Naik 9,5 Persen

Jumlah penumpang KA Daop 8 Surabaya selama tahun 2018 alami kenaikkan dibandingkan dengan tahun 2017.

Surabaya, Bhirawa
Sepanjang tahun 2018, PT Kereta Api Indonesia Daop 8 Surabaya telah mencatat kenaikkan jumlah penumpang hingga 9,5 persen dengan total 11.292.719 penumpang dibandingkan dengan tahun 2017 jumlah penumpang 10.315.954 orang.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto mengungkapkan untuk tahun 2019 ini ditargetkan jumlah penumpang yang akan naik di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya mencapai 11.863.839, atau naik 5,1 % dibandingkan dengan tahun 2018.
“Guna mencapai target kenaikan jumlah penumpang tersebut, kami sedang berupaya akan menambah 2 perjalanan KA baru di lintasan jalur utara yang saat ini masih dalam tahap pembahasan dan akan menjalankan secara reguler untuk KA tambahan Relasi Surabaya Gubeng-Malang yang biasanya hanya beroperasi pada hari Sabtu dan Minggu, menjadi beroperasi setiap hari,” terangnya.
Suprapto menambahkan untuk rincian dari jumlah penumpang KA di tahun 2018 berdasarkan kelas keretanya diantaranya, Kereta Eksekutif sebanyak 1.551.374 orang, Kereta Bisnis 523.044 orang, Kereta Ekonomi 3.359.959 orang dan Kereta Lokal Ekonomi sebanyak 5.858.342 orang.
Diharapkan dengan semakin baiknya tingkat kenyamanan dan pelayanan di transportasi kereta api, bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menggunakan transportasi kereta api sebagai mobilitas kesehariannya. Sehingga angka kemacetan jalan raya bisa dikurangi dengan cara membudayakan menggunakan transportasi massal seperti kereta api.
“Tentunya butuh dukungan dari semua stake holders di wilayah Jatim, terutama dari pihak pemda dalam mewujudkan suatu transportasi yang saling terintegrasi antara modal transportasi yang ada. Sehingga transportasi darat, laut dan udara bisa saling bersinergi dalam melayani akan kebutuhan transportasi yang aman, cepat, nyaman dan murah bagi masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi warga Jatim,” jelas Suprapto.
Sedangkan okupansi kereta api jarak jauh dan menengah yang tertinggi selama tahun 2018, KA Mutiara Selatan (St. Surabaya gubeng – St.Bandung), okupansi rata-rata mencapai 145 persen (adanya penumpang dinamis antara Malang – Surabaya).
KA Jayabaya (St.Malang – St.Pasar senen), okupansi rata-rata mencapai 116 persen (adanya penumpang dinamis antara malang – surabaya). KA Bima (St.Malang – St.Gambir), okupansi rata-rata mencapai 107 persen. KA Kertajaya (St.Surabaya Pasar Turi – St.Pasar senen), okupansi rata-rata 89 persen.
KA Mutiara Timur Malam (St.Surabaya Gubeng – St. Banyuwangi), okupansi rata-rata 83%.
KA Mutiara Timur Siang (St.Surabaya Gubeng – St. Banyuwangi), okupansi rata-rata 83 persen. KA Sancaka Sore (St.Surabaya Gubeng – St.Jogyakarta), okupansi rata-rata 78 persen. KA Ambarawa (St.Surabaya Pasar Turi – St.Semarang Poncol), okupansi rata-rata 77 persen. KA Argo wilis (St.Surabaya Gubeng – St.Bandung), okupansi rata-rata 73 persen dan KA Sancaka Pagi (St.Surabaya Gubeng – St Jogyakarta), okupansi rata-rara 71 persen. [riq]

Tags: