Penundaan Pertukaran Pelajar ke Jepang Dimanfaatkan untuk Belajar

Herlina Yuli Astuti sedang membimbing Ainur Rofiatus Sya’diyah yang akan berangkat ke Jepang. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Program beasiswa penuh pertukaran pelajar ke Jepang setahun penuh seharusnya berangkat awal Agustus mendatang. Japan Ministy of Education, Culture, Sport, Science and Technology (MEXT), selaku pemberi beasiswa Asia Kakehashi Program telah memberikan penyertaan resmi mengenai kelangsungan Program Asia Kakehashi tahun 2021-2022 yang disampaikan melalui AFS Jepang.
Akibat dari State of Emergency yang diterapkan Pemerintah Jepang sampai tanggal 22 Agustus 2021, maka MEXT menyatakan program ini akan mengalami pengunduran tanggal keberangkatan. Kemungkinan besar akan dilakukan Bulan Oktober-Nopember 2021.
Sedangkan yang mendapatkan kesempatan ikut Program Asia Kakehashi Ainur Rofiatus Sya’adah, siswi kelas XI jurusan FKK (Farmasi Klinis dan Komunitas) 1 siswi SMK Sepuluh Nopember Sidoarjo.
“Alhamduilllah, saya sangat senang. Kini mempersiapkan segala sesuatunya yang diperlukan, agar saat di Jepang nantinya bisa berkomunikasi dengan baik dan lancar. Dengan diundurkan keberangkatan, akan banyak kesempatan untuk belajar lebih,” terang Ainu.
Menurut guru pendampingnya, Herlina Yuli Astuti MPd Dip ELT, sebelum berangkat ke Jepang, Ainur ini didriil terus agar persiapannya lebih matang, nantinya agar lebih jelas dan tidak mengalami kendala. Terutama dalam percakapan Bahasa Inggris dan Bahasa Jepangnya harus lebih keperkuat. ”Karena akan dipakai dalam sehari – harinya, walaupun ada pemandunya, tapi kalau kita sudah menguasai bahasanya tentu akan lebih baik lagi,” jelas Herlina.
Selain itu, juga tentang pengenalan budayanya, termasuk bagaimana cara mengawali pembicaraan dengan orang – orang Jepang. Kelebihannya, Ainur ini juga dalam Berbahasa Inggris dan Jepang juga sudah lumayan bagus, sehingga dia bisa diterima di program ini. ”Di sisi lain juga materi pembelajaran akademik juga diperkuat, utamanya yang terkait dengan masalah kesehatan,” jelasnya, Kamis (22/7) kemarin.
Sementara itu, Kepala SMK Sepuluh Nopember, Ratih Wulansari menegaskan, pihaknya selalu mendorong para siswanya yang berprestasi. Sekolah sangat memfasilitasi dan mendorong siswanya agar terus berprestasi yang lebih baik lagi.
“Kami juga sering mendatangkan guru dari Jepang, tujuannya bila siswa dan guru kami ada yang berangkat ke Jepang paling tidak sudah ada gambaran kebuduayaan Jepang. Bagaimana kehidupan sehari – hari di Jepang dan lainnya,” pungkas Ratih. [ach]

Tags: