Penutupan 2 PG di Sidoarjo Harus Dipertimbangkan

pabrik-gula-pg-watu-tulisSidoarjo, Bhirawa
Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (P3) Kab Sidoarjo meminta rencana penutupan Pabrik Gula (PG) Watu Tulis dan PG Tulangan oleh pemerintah harus dipertimbangkan. Karena dua PG itu produksi gula yang dihasilkan masih dibutuhkan masyarakat Sidoarjo maupun masyarakat luar Sidoarjo.
Selain itu, bila sampai terjadi penutupan dua PG itu, maka dampak negative tentunya banyak pengangguran dari masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup dari bekerja di pabrik gula.
Karena rencana penutupan dua PG ini pada tahun 2017, menurut Kepala Dinas P3 Kab Sidoarjo, Ir Anik Pudji Astutik, di PG Watu Tulis akan melayani giling tebu milik petani sampai November 2016 ini. Sehingga diharapkan semua tebu yang ditanam petani supaya ditebang semua sebelum akhir tahun ini.
”Ini dilakukan agar petani tak bingung, karena tahun 2017 nanti para GM di PG Watu Tulis tidak tahu, jadi ditutup atau tidak,” kata Anik, Senin (24/10) kemarin, didampingi Kabid Perkebunan Dinas P3 Kab Sidoarjo, Ir Asnan.
Di PG Watu Tulis, kata Anik, selama ini menggiling tebu dari petani yang ada di wilayah Kec Tarik, Kec Balong Bendo, Kec Krian dan sejumlah kecamatan lain di Kab Sidoarjo bagian barat. Kapasitas giling tebu di PG ini cukup besar. Dalam sehari bisa menggiling sampai 24 ribu kwintal. Sedangkan di PG Tulangan, sehari 12 sampai 18 ribu kwintal.
Dari dua PG itu, menurut evaluasi Anik, mungkin PG Watu Tulis yang masih bisa dikembangkan. Karena letaknya berada di dekat daerah perbatasan dengan daerah lain. Seperti Kab Pasuruan, Mojokerto dan Kab Gresik. Dimana daerah-daerah itu masih banyak lahan tebunya.
”Sehingga bila rencana ditutup perlu untuk dipertimbangkan, sebab keberadaan pabrik gula di Kab Sidoarjo itu sudah ada sejak zaman Belanda, karena daerah Sidoarjo itu termasuk daerah subur,” katanya.
Bila PG Watu Tulis dan PG Tulangan sampai ditutup pada tahun 2017, maka jumlah PG di Kab Sidoarjo akan tinggal PG Krembung dan PG Candi saja. Beberapa tahun sebelumnya, PG Krian juga telah ditutup lebih dulu.
Disampaikan Anik, di Kab Sidoarjo dari 18 wilayah kecamatan, yang tidak ada lahan tebunya hanya di Kec Waru, Kec Gedangan dan Kec Buduran. Sementara di Kec Sidoarjo kota ada hanya sebagian saja. [kus]

Tags: