Penutupan Bandara Blimbingsari Ditambah

Semenjak ditutup Jumat (10/7) lalu, Bandara Blimbingsari di Banyuwangi hingga Minggu (12/7) masih belum beroperasi.

Semenjak ditutup Jumat (10/7) lalu, Bandara Blimbingsari di Banyuwangi hingga Minggu (12/7) masih belum beroperasi.

Banyuwangi, Bhirawa
Penutupan Bandara Blimbingsari di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diperpanjang hingga Rabu pukul 16.00 WIB akibat erupsi Gunung Raung (3.332 mdpl) yang menyemburkan abu vulkanis hingga bandara setempat.
“Bandara Bandara Blimbingsari ditutup sejak Selasa (4/8) pukul 13.30 WIB hingga Rabu pukul 10.00 WIB, namun kami menerima Notam C0673/15 yang menyebutkan penutupan bandara di Banyuwangi diperpanjang hingga pukul 16.00 WIB,” kata Kepala Bandara Blimbingsari Sigit Widodo, di Banyuwangi, Rabu (5/8).
Sebelum bandara yang berada di Kecamatan Rogojampi itu ditutup pada Selasa (4/8) siang, pesawat maskapai Garuda Indonesia dan Wings Air yang melayani rute penerbangan Banyuwangi-Surabaya sudah terbang, namun satu penerbangan maskapai Garuda Indonesia untuk rute Banyuwangi-Denpasar terpaksa dibatalkan.
“Landasan pacu (runway) Bandara Blimbingsari diguyur hujan abu vulkanis Gunung Raung, sehingga seluruh aktivitas penerbangan hari ini dibatalkan,” tuturnya.
Tidak hanya penerbangan komersial yang dibatalkan akibat abu vulkanis gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember, namun aktivitas sekolah pilot di Bandara Blimbingsari juga diliburkan.
“Kami tidak tahu sampai kapan penutupan Bandara Blimbingsari, namun pihak bandara terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait dengan sebaran abu vulkanis yang bisa mengganggu penerbangan di bandara setempat,” katanya.
Sigit mengatakan petugas terus melaporkan perkembangan dampak abu vulkanis Gunung Raung di Bandara Blimbingsari kepada Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan pihak AirNav.
“Petugas melakukan observasi kondisi terbaru di lapangan sebagai bahan evaluasi untuk menentukan pembukaan dan penutupan bandara keesokan harinya,” ujarnya.
Sementara itu, laporan aktivitas Gunung Raung pada 5 Agustus 2015 pukul 06.00-12.00 WIB tercatat secara visual cuaca mendung, angin tenang, suhu udara 17 derajat celcius, Gunung Raung tertutup kabut, mengeluarkan asap kehitaman tebal dengan tekanan sedang dan ketinggian 800 meter.
Asap condong mengarah ke selatan berdasarkan CCTV Kawah Ijen, kemudian terdengar suara gemuruh lemah hingga keras dengan rentan waktu kurang dari 10 detik mulai pukul 06.00-10.00 WIB, sedangkan secara seismik terekam gempa tremor menerus dengan amplitudo 7-32 milimeter dan amplitudo didominasi angka 31 milimeter. [nan,ant]

Tags: