Penutupan Sementara RSUA dan ITD

Ketua LTMPT sekaligus Rektor Unair Prof Nasih saat jumpa pers pada Rabu (8/4) siang.

Rektor: Kami Sedang Melakukan Penataan dan Perbaikan Internal
Surabaya, Bhirawa
Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof Moh Nasih menegaskan, menutup sementara RSUA (RS Universitas Airlangga) dan Institute Topical Disease (ITD) Unair. Keputusan ini sebagai upaya dalam melakukan penataan ulang dan optimalisasi pelayanan RS. Selain itu, ITD yang menjadi tempat pengujian sampel Covid-19, untuk sementara hanya menerima sampel dari RSUA saja.
“Penutupan sementara RSUA dan ITD merupakan bagian dan upaya kami untuk melakukan perbaikan dan penataan internal,” tegas Prof Nasih, Kamis (28/5).
Penutupan sementara RSUA juga dilakukan karena terbatasnya jumlah bed yang dimiliki. Pasalnya, hingga kini tercatat lebih dari 100 pasien yang sedang dalam perawatan di RSUA. Jumlah ini semakin hari terus bertambah.
“Kami tidak ingin, dengan memaksakan untuk menerima pasien sedang kapasitas bed tidak ada. Hal ini, justru akan menimbulkan masalah baru. Tidak mungkin, pasien akan dirawat seadanya atau bahkan kami taruh di IGD,” jelas Prof Nasih.
Karenanya, penutupan sementara ini merupakan ikhtiar bersama untuk melakukan penataan internal dan penambahan fasilitas yang masih kurang. Prof Nasih juga menegaskan, penutupan sementara RSUA, murni karena keterbatasan tempat tidur.
“Meskipun saat ini juga sedang dalam proses penambahan. Semua perlu waktu dan rancangan kami, dalam waktu dekat ada penambahan 100 (bed) lagi,” imbuh dia.
Sementara itu, terkait penutupan sementara di ITD, Prof Nasih menjabarkan, jika hal itu dikarenakan keterbatasan SDM yang dimiliki. ”Sekali lagi, pentupan semantara ini juga bagian dari ikhtiar kami untuk menyiapkan SDM dan alat pengujian yang lebih baik lagi,” kata dia.
Ke depan, Prof Nasih berharap, tidak ada lagi penumpukan sampel Covid-19 yang harus menunggu lama dalam proses pengujiannya. Usai penataan internal, pihaknya berharap sampel yang masuk pada hari itu bisa diproses dan hasilnya segera bisa diketahui.
“Sekali lagi, tindakan dan kebijakan yang kami ambil ini, semua demi keselamatan dan kesehatan banyak pihak. Baik masyarakat maupun tenaga medis,” tegas dia.
Sebelumnya, melalui surat pengumuman Nomor 196/UN3.9.4/TU/2020, Selasa (26/5), Kepala ITD Unair Prof Maria Inge Lusida menyampaikan beberapa hal sebagai upaya menjamin keselamatan tenaga laboratorium dan kualitas pelayanan ITD Unair. Diantaranya, melakukan tracing atau pelacakan secara masif untuk memutus penyebaran Covid-19. Pasalnya beberapa staf laboratorium positif terpapar Covid-19.
Kasus yang sama juga terjadi di RSUA. Pada surat pemberitahuan yang ditandatangani Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan, Dr Hamzah, berisi tentang penghentian sementara layanan pasien baru Covid-19 karena keterbatasan kapasitas perawatan pasien dan penyesuaian layanan. Sebab, sejumlah tenaga medis juga positif terpapar Covid-19. Pemberitahuan ini diumumkan melalui surat tertanggal 25 Mei 2020. [ina]

Rate this article!
Tags: