Penyair Muda Sidoarjo Antusias Ikuti Sayembara Puisi

Rafif Amir

Sidoarjo, Bhirawa
Komite Sastra Dewan Kesenian Sidoarjo (Dekesda) mengawali tahun 2021 dengan menggelar Sayembara Penulisan Tidak Diduga, jumlah penyair muda Sidoarjo yang mengikuti sayembara melampuai target panitia.
Menurut salah satu panitia, Rafif Amir, sayembara dengan titel ‘5 Penyair Muda Terbaik Sidoarjo’ itu, panitia memasang target sebanyak 25 peserta. Ternyata sampai hari terakhir, Jumat (15 Januari 2021), naskah yang masuk sudah 53 peserta.
“Kami hanya menarget 25 peserta. Itu karena sayembara ini hanya untuk warga Sidoarjo. Selain membatasi jumlah peserta panitia juga membatasi usia maksimal 25 tahun bagi peserta,” kata Rafif Amir, (18/1)
Tidak hanya pembatasan usia dan kewilayahan, tutur Rafif, panitia memberi syarat jumlah karya yang dikirim, yakni 10 puisi. Syarat itu sebagai bentuk keseriusan dari peserta.
“Sayembara penulisan puisi, sering kali, peserta hanya diminta mengirim 1 judul. Nah, ini kita syaratnya 10 puisi. Artinya, hanya peserta yang serius atau memiliki hobi menulis puisi yang bisa mengikuti,” ujar penyair yang juga pengurus FLP (Forum Lingkar Pena) Pusat itu.
Dengan 10 puisi, menurut Rafif, juri akan bisa melihat konsistensi dan ketahanan peserta dalam menulis puisi. Kalau bisa menuis satu puisi yang bagus, itu bisa saja sebuah kebetulan. Tetapi dengan 10 puisi, juri akan melihat konsistensi teknik puisi dari peserta. Sehingga tidak sampai jomplang antara teknik satu puisi dengan puisi yang lain. Begitu pula perihal konsistensi perspektif penulis terhadap tema dalam puisi.
Anggota Komite Sastra Dekesda yang sekaligus owner toko buku bekas ‘Cahaya Pustaka’ Sidoarjo ini mengaku gembira dengan jumlah peserta yang melampaui target. ”Kami senang dengan antusias peserta. Ini tanda – tanda bagus bagi masa depan sastra Sidoarjo,” katanya.
Komite Sastra Dekesda, menurut Amir, bakal menerbitkan karya lima pemenang dalam bentuk buku dengan judul ‘5 Penyair Muda Terbaik Sidoarjo’. Buku bakal dibagikan gratis saat diskusi dan launching pada Hari Selasa (9 Februari) mendatang.
“Sedangkan karya peserta secara keseluruhan, bakal dikurasi lagi. Kami akan tawarkan kepada pihak – pihak tertentu untuk bisa diterbitkan,” kata lelaki murah senyum ini.
Rafif menegaskan, kegiatan ini sebenarnya memang bukan sebatas sayembara penulisan puisi. Komite Sastra Dekesda ingin merangsang sastrawan muda untuk terus berkarya. Sekaligus mengumpulkan data penyair muda Sidoarjo. Data sekaligus karyanya. Sebab mereka – mereka inilah yang bakal menjadi tulang punggung masa depan sastra Sidoarjo,” tandasnya. [ach]

Tags: