Penyaluran KUR Mandiri di Jatim Naik 200 Persen

Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan I OJK Wilayah IV Jatim, Triyoga Laksito saat menjelaskan tentang KUR didampingi Kasi Pembiayaan Jasa Keuangan Dinas Koperasi dan UMKM Jatim, Sutarto dan Micro Banking Head Regional VIII Bank Mandiri, Puntuh Wijaya. [Okky abdul soleh]

Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan I OJK Wilayah IV Jatim, Triyoga Laksito saat menjelaskan tentang KUR didampingi Kasi Pembiayaan Jasa Keuangan Dinas Koperasi dan UMKM Jatim, Sutarto dan Micro Banking Head Regional VIII Bank Mandiri, Puntuh Wijaya. [Okky abdul soleh]

Surabaya, Bhirawa Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan Bank Mandiri di Jatim tahun ini naik tajam hingga 200% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2015, total nilai KUR yang disalurkan untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hanya Rp 495 miliar untuk 10.801 debitur. Menurut Micro Banking Head Regional VIII Bank Mandiri, Puntuh Wijaya saat dikonfirmasi Bhirawa usai kegiatan diskusi “Strategi penyaluran KUR di Jatim yang tepat sasaran”, yang digelar Forum Diskusi Jurnalis Surabaya di AMG Tower Surabaya, Selasa (25/10) kemarin mengungkapkan hingga Oktober 2016, nilai KUR yang disalurkan telah mencapai antara Rp 1,3 sampai Rp 1,4 triliun untuk lebih dari 29.180 debitur. “Naiknya penyaluran dana KUR tersebut mendongkrak kontribusi Jatim secara nasional. Dari total dana yang disalurkan Bank Mandiri di Indonesia sebesar Rp 7,2 triliun, kontribusi Jatim mencapai 15,2 persen,” jelasnya. Putuh sangat mengapresiasi karena kucuran dan KUR serta debiturnya sama-sama naik hampir dua kali lipat. “Ini sungguh luar biasa, sebab kesemuanya pada naik hingga dua kali lipat,” terangnya. Menurut Puntuh, dari total dana yang disalurkan, 65 persen untuk KUR ritel atau perdagangan, sedangkan 35 persennya untuk KUR mikro. Besar pinjamannya pada tahap awal, berkisar antara Rp 50 juta hingga Rp 200 juta. Sementara itu meskipun dana KUR yang disalurkan besar, tapi kepatuhan debitur ternyata cukup tinggi. Ini terlihat dari cukup rendahnyakredit macet atau non performing loan (NPL). “Jika tahun lalu NPL kita mencapai 2,6 persen. Tahun ini NPL hanya 1,2 persen atau turun lebih dari separuhnya,” ujar Puntuh. Selain Puntuh, Forum Diskusi Jurnalis Surabaya yang mengangkat tema penyaluran dana KUR juga dihadiri Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah IV Jatim Triyoga Laksito dan Kasi Pembiayaan Jasa Keuangan Dinas Koperasi dan UMKM Jatim Sutarto. [riq]

Tags: