Penyandang Tuna Netra Kab.Gresik dapat Bantuan Kemensos

Kepala Dinas Sosial Pemkab Gresik, Sentot Supriyohadi secara simbolis menerima bantuan dari staf Kemensos. [kerin ikanto/bhirawa]

Kab.Gresik, Bhirawa
Upaya melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat miskin terus dilakukan Dinas Sosial (Dinsos)  Pemkab Gresik. Kali ini, sebanyak  23 penyadang tuna netra yang tergabung dalam Pertuni (Persatuan Tuna Netra Indonesia) Gresik mendapat bantuan Rp150 juta dari Kementerian Sosial (Kemensos), Selasa (18/7) kemarin.
Ini semua tak lain karena perjuangan yang dilakukan  Dinsos Pemkab Gresik.  Dibawah kepemimpinan Sentot Supriyohadi, Dinsos Pemkab Gresik tak pernah putus berjuang untuk mencarikan bantuan bagi warga miskin, salah satunya bagi para penyandang tuna netra. ”Karena itu sudah menjadi tugas Dinsos untuk melakukan pemberdayaan terhadap warga kurang mampu,” tutur Sentot.
Dikatakan Sentot, total bantuan yang diterima Pertuni Rp150 juta untuk 23 orang penyandang tuna netra. Bantuan yang diterima mereka bervariasi besarnya, tergantung proposal yang mereka ajakun. ”Ada yang terima Rp5 juta. Ada juga yang terima Rp9 juta. Tidak sama. Tergantung pengajuannya,” jelas Sentot.
Uang bantuan itu, lanjut Sentot, akan digunakan untuk membeli peralatan pijat alias massage. Sebab, sebelumnya mereka sudah pernah mengikuti pelatihan. Sehingga sudah berpengalaman. Diharapkan usaha mereka bisa berkembang dan tambah maju.
Sebenarnya, tambah Sentot, penyandang tuna netra di Gresik banyak. Namun, yang tergabung dalam Pertuni hanya sekitar 50 orang. Itu sebabnya, diharapkan Sentot, mereka bisa  bergabung ke Pertuni. Sehingga, kepentingan mereka bisa terakomodir semua. Kalau yang satu dapat bantuan, lainnya  juga akan dapat. Itulah yang menjadi harapan Sentot.
Sentot juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Sosial atas bantuan yang diberikan Pertuni. Sehingga, membuat mereka bisa senang meski secara fisik mereka tidak bisa melihat. [eri]

Tags: