Penyerapan ADD Jombang Sudah 60 Persen

Pengaspalan_Desa Gadingmangu Perak Jombang, melakukan pengaspalan dengan menggunakan Dana Desa yang sudah dicairkan. [ramadlan/bhirawa]

Pengaspalan_Desa Gadingmangu Perak Jombang, melakukan pengaspalan dengan menggunakan Dana Desa yang sudah dicairkan. [ramadlan/bhirawa]

(Jalan Desa Bakal Mulus)
Jombang, Bhirawa
Sejak mulai cair bulan April lalu, 194 desa dari 306 desa di kabupaten Jombang, hingga pertengahan bulan ini sudah mencairkan Dana Desa (DD). Dana yang bersumber dari Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi ini digunakan untuk pembangunan infrastruktur di pedesaan.
“Hingga bulan ini yang sudah mencairkan DD tahab pertama sebanyak 64 persen, atau 194 desa. Yang lain masih terkendala persyaratan yang belum bisa dipenuhi,” ujar Sudarmadji Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Jombang, ditemui di kantornya, Selasa (17/5).
Untuk tahab pertama, Lanjut Sudarmaji menambahkan, pencairan Dana Desa sesuai dengan peraturan Kemendes adalah dua kali pencairan, yakni 60 persen tahab I dan tahab ke II sebesar Rp 40 persen. “Jadi yang cair pertama ini 60 persen. Rata rata desa pada tahun ini mendapatkan DD sebesar Rp 600 juta.” tandasnya.
Kabupaten Jombang mendapatkan anggaran  DD ini sebesar Rp 191 Miliar yang dibagi untuk 302 desa, adapun skema yang digunakan untuk desa adalah 80 persen untuk pembangunan infrastruktur dan 20 persen untuk pemberdayaan masyarakat. “Di samping DD Desa juga mendapatkan ADD yang bersumber dari APBD kabupaten,” imbuhnya.
Terkait masih banyaknya desa yang belum mencairkan, Sudarmadji mengaku ada beberpa kendala yang dihadapi diantaranya, karena mereka belum bisa menyelesaikan Laporan Pertanggungjawaban penggunaan pada tahun sebelumnya. “Ada juga yang karena tidak ada kadesnya, karena kades tesandung masalah, dan juga ada yang meninggal sehingga belum bisa menyelesaikan APBDesnya. Dan itu adalah persyaratan pencairan,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua LPMD Desa Gadingmangu Perak Sutomo Raharjo mengatakan, Dana Desa yang telah dicairkan desanya langsung di gunakan membngun jalan. “Salah satu program desa kita, memang jalan raya harus baik, ini untuk transportasi masyarakat  ini pentin untuk perekonomian warga,” ujarnya.
Tahun ini, diharapkan, dengan semakin besarnya dana yang mengucur ke desa, pembangunan desa semakin bisa baik. Khususnya untuk infrastruktur jalan dan irigasi. “Sesuai dengan permintaan dan kebutuhan warga, yang rata rata disini adalah petani,” pungkasnya. [rur]

Tags: