Penyerapan Tak Maksimal, DPRD Nilai Eksekutif Kurang Serius

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Kota Kediri, Bhirawa
Tingginya angka sisa lebih perhitungan angaran (SIlpa) yang mencapai Rp 435 miliar merupakan bentuk kurang seriusnya kinerja satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkot Kediri. Hal itu terungkap dalam rapat panitia khusus (pansus) DPRD kota Kediri, para angota pansus menilai penyebab tingginya silpa di antaranya lemahnya komunikasi antar SKPD, seharusnya kegiatan yang ada dimasing-masing satker dikomunikasikan sehingga apabila ada kemiripan kegiatan bisa saling mendukung.
Selain itu, menurut anggota Pansus DPRD Kota Kediri Yudi Ayubchan, hal itu  juga disebabkan rendahnya kualitas perencanaan atau kegiatan yang diformulasikan sembarangan yang  akibatnya saat tahun anggaran berjalan kegiatan tersebut tidak jadi dilaksanakan. “Karena terbentur aturan maupun adanya kegiatan yang sama di satker lain,” katanya.
Diterangkan Yudi Ayubchan salah satu satker yang menyumbang silpa paling besar adalah Dinas Pekerjaan Umum, sebab dari alokasi anggaran yang direncanakan sebesar 257 miliar selama satu tahun hanya mampu menyerap 84 miliar atau 32 persen. “Dengan rendahnya penyerapan ini kami meminta agar tahun depan Dinas PU lebih serius lagi dalam menangani pembangunan di kota Kediri,” tegasnya.
Dia menambahkan untuk tiga mega proyek yang selama ini mandek, seperti Jembatan Brawijaya, RSUD Gambiran II dan Poltek II membutuhkan keseriusan dari pemkot kediri agar segera selesai. [van]

Tags: