PEPC Sinergikan Kelestarian Hutan dan Taraf Perekonomian Warga Desa

PT Pertamina EP Cepu (PEPC) senantiasa memiliki concern yang tinggi terhadap lestarinya alam sekitarnya seperti hutan dan masyarakat.

Bojonegoro, Bhirawa.
Sebagai perusahaan yang selalu berhubungan erat dengan lingkungan sekitar, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) senantiasa memiliki concern yang tinggi terhadap lestarinya alam sekitarnya seperti hutan dan masyarakat. Implementasi tersebut terlihat dalam Program Agroforestry, Jaga Kelestarian Hutan. Sebuah program yang berbasis kawasan hutan bersama masyarakat langsung.

Menurut Manager JTB Site Office & PGA PEPC Edy Purnomo, Program Agroforestry PEPC ini, telah berjalan sejak tahun 2019 yang lalu, dan saat ini merupakan tahun kedua implementasi program tersebut. “Program ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa, yakni sebagian masyarakat pengelola hutan yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Hutan Desa (LMDH) Bandungrejo” ungkap Edy, kemarin (17/12).

Selain itu, program ini sekaligus bertujuan memberikan dampak lingkungan yang baik dengan melakukan konservasi di Kawasan Perlindungan Setempat (KPS) Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Clangap agar tetap memiliki keseimbangan lingkungan, tambahnya.

Program Agroforestry prakarsa PEPC ini dalam pelaksanaannya difasilitasi oleh IDFoS Indonesia, dengan memfokuskan praktek lapangannya pada penanaman tanaman buah kelengkeng yang dianggap cocok di dataran rendah.

Selain tanaman tersebut memiliki karakter relatif cocok dengan wilayah ini, kelengkeng juga tanaman produktif yang prospek nilai ekonomisnya cukup baik. Selama 2019 dalam program ini telah menanam 1500 pohon kelengkeng, dan 1000 pohon pada 2020 – 2021.

Sementara, Wakil Kepala Administratur KPH Bojonegoro Heva Tulus juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada PEPC lantaran telah menginisiasi Program Agroforestry di wilayahnya. “Program ini sangat berpotensi untuk menjadi contoh model bagi pengelolaan wilayah hutan terutama pada area Kawasan Perlindungan Setempat (KPS), sehingga bisa membuka wawasan teman-teman penggarap hutan (pesanggem),” urai Heva.[bas]

Tags: