Perajin Janur Kebanjiran Order

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya , Bhirawa
Bulan Dzulhijjah atau bulan bulan haji menjadi berkah bagi pedagang hewan untuk berkurban dan pernak pernik pernikahan, salah satunya janur. Karena sebagian besar masyarakat beranggapan kalau bulan ini baik untuk melangsungkan pernikahan.
Firman, pedagang janur kuning di Kawasan Keputran Surabaya , mengakui penjualan janur yang dimilikinya mengalami peningkatan, sejak dua bulan terakhir. Peningkatan penjualan tersebut, lantaran Firman sudah memahami siklus yang kerap terjadi pada bulan haji.
”Dari Agustus sampai hari ini, jumlah pemesan janur sudah mengalami peningkatan. Dan memang kalau sudah musim haji, memang banyak orang yang melangsungkan pernikahan. Jadi saya sudah memahami momen tersebut,” jelasnya ketika mengolah ketrampilan janur kuning di Surabaya (30/9) kemarin.
Ia mengaku menyiapkan janur kuning yang akan dipakai dalam upacara pernikahan. Karena untuk hari biasa, dirinya hanya mendatangkan 1 janur kuning sebanyak 1 pick up per minggunya. Namun memasuki bulan haji, 5 pick up penuh dengan jamur kuning bisa ia datangkan, guna memenuhi pesanan konsumen.
”Jika sepi orang yang menikah, paling hanya 1 mobil pick up janur kuning. Tapi jika saatnya banyak orang menikah, maka saya memesan 5 mobil pick up yang penuh berisi janur kuning. Soalnya, konsumen yang saya miliki lumayan banyak. Ada yang dari Katering, rias pengantin, perusahaan florist dan bucket bunga dan perorangan,” ungkap pria berusia 40 tahun tersebut.
Dalam seminggu ia bisa mendapat pesanan sebanyak enam janur. Jika sedang ramai seperti sekarang, ia membatasi hanya pesanan dari tiga tempat atau lokasi yang sama, sehingga tidak sulit mengantarkannya. Jika ada yang mau pesan lagi, ia harus rela menunggu giliran di minggu berikutnya.
“Pelanggan yang sudah memesan sudah saya daftar sampai dengan akhir Oktober, saya perkirakan sampai dengan Desember, pemesanan janur kuning masih tetap marak. Sedangkan untuk harga bervariasi, mulai Rp.300.000 untuk ukuran besar, dan untuk ukuran kecil saya hargai RP.85.000, harga tersebut sudah termasuk ongos kirim untuk area Surabaya , dan sekitarnya,” tegasnya.
Ia mengakui, dalam sebulan omzet yang di dapatnya bisa mencapai Rp.5 juta, dengan laba bersih sekitar 30%. “ Lumayan mas, kalau mau kerja keras dapat rezekinya cukup untuk hidup di Surabaya ,” ujar pria asli Tempursari, Lumajang. [wil]

Rate this article!
Tags: