Perajin Kue Kebanjiran Order

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Sejumlah perajin berbagai aneka kue di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, “kebanjiran” pesanan selama Ramadhan 1435 Hijiriyah, dengan harga berkisar Rp35.000 hingga Rp40.000/kaleng atau lebih tinggi dibandingkan harga di toko.
Seorang perajin kue di Desa Campurejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Ny. Ratna Herawati, Rabu mengatakan harga berbagai aneka kue di tempatnya terpaut Rp2.500-Rp5.000/kaleng, dibandingkan dengan kue sejenis yang dijual di toko.
Bahkan, menurut dia, kue yang dijual di toko bentuknya lebih bagus, sedangkan berbagai aneka kue hasil produksinya tidak terlalu bagus, karena dibuat secara manual. “Kue yang dibuat secara manual bentuknya tidak sama, tapi dari segi rasa lebih enak,” jelasnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pemesan berbagai aneka kue di tempatnya kebanyakan warga lokal, tetapi ada juga dari luar daerah, seperti Gresik, yang menyampaikan pesanan sejak sebelum masuk Puasa Ramadhan 1435 Hijriyah.
“Kalau dihitung jumlah pesanannya bisa ratusan kaleng. Seperti kue nastar yang harganya Rp40.000/kaleng ini saya menerima pesanan lebih dari 150 kaleng,” jelasnya.
Selain itu, Ny. Ratna juga mendapatkan pesanan kue sagu keju, cokies, kastengel. lidah kucing, kerikis mawar, juga berbagai aneka kue lainnya, dengan harga berkisar Rp30.000-Rp40.000/kaleng. “Omzet saya selama lebaran lebih dari Rp12 juta. Saya membuat kue untuk melayani konsumen hanya Hari Raya Idul Fitri, sebab kalau hari biasa sulit bisa laku,” tandasnya.
Sementara itu, seorang perajin kue di Kelurahan Ledokkulon, Kecamatan Kota, Bojonegoro Ny. Hari Sudarwati, yang membuat kue bolu dan bak pia, mengaku banyak menerima pesanan kue bolu dan bak pia dari masyarakat yang akan dimanfaatkan untuk persiapan Hari Raya Idul Fitri.
“Meskipun tidak lebaran, saya juga rutin membuat kue bolu dan bak pia. Yang jelas dalam lebaran ini omzet saya naik dua kali lipat dibandingkan hari biasa,” jelasnya.
“Saya banyak menerima pesanan kue, mulai wingko, “gapit” juga lainnya menjelang lebaran ini. Tapi yang rutin saya memproduksi kue dengan pemasaran di super market,” kata seorang perajin di sentra kue Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Ny. Tiroh.[bas.ant]

Rate this article!
Tags: