Peralatan Kuno-Serpihan Tengkorak Ditemukan Warga saat Menggali Pasir

Peralatan kuno yang terbuat dari tanah dan serpihan keramik yang ditemukan saat penggalian pasir Selasa (18/06) siang. [Arif Yulianto/ Bhirawa Jombang.]

Jombang, Bhirawa
Sejumlah benda kuno seperti batu bata, peralatan terbuat dari tanah, serpihan keramik hingga serpihan tengkorak ditemukan warga Dusun Kedaton, Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang saat melakukan penggalian pasir di persawahan di desa setempat. Penemuan benda-benda kuno ini terjadi saat warga melakukan penggalian pasir sebulan yang lalu.
Seperti dikatakan Abdul Aziz (30) pemilik lahan yang digali pasirnya, setelah melakukan penggalian sedalam satu meter, ia dan teman-temannya menemukan tumpukan batu bata yang berukuran lebih besar jika dibandingkan dengan batu bata buatan era sekarang.
“Ketemu batu bata, terus menemukan tengkorak, anehnya kalau manusia kan tipis, ini agak tebal. Kemudian sebangsa guci, gerabah-gerabah,” papar Aziz saat diwawancarai wartawan di lokasi penggalian pasir di tempatnya, Selasa siang (18/06).
Pantauan di lapangan, hingga saat ini aktifitas penggalian pasir masih dilakukan di lahan seluas kurang lebih tiga hektar tersebut. Sekadar diketahui, jarak lahan milik Abdul Aziz yang digali pasirnya dengan lokasi galian lainnya yang beberapa tahun lalu juga ditemukan banyak sekali tumpukan batu bata kuno hanya berjarak sekitar 150 meteran. Hanya saja, di galian terdahulu masuk wilayah Desa Sugih Waras, Kecamatan Ngoro, Jombang. Sementara lahan milik Abdul Aziz masuk wilayah Desa Bulurejo, Kecamatan Diwek, Jombang.
Abdul Aziz mengakui, hingga saat ini masih belum ada pihak terkait kepurbakalaan yang datang untuk melihat temuan-temuan benda kuno tersebut. Sejumlah instansi dikatakannya sudah pernah datang ke lokasi penggalian pasir terdahulu yang berada di Desa Sugihwaras, Ngoro, Jombang.
“Belum, pas dari pihak kabupaten datang ke lokasi penggalian yang di situ (Sugihwaras), yang di sini masih belum ditemukan, masih penggalian,” terangnya.
Sementara itu, pihak desa setempat hingga saat ini masih belum melaporkan penemuan-penemuan benda kuno tersebut ke instansi terkait. Salah seorang perangkat desa setempat, Aman Santoso (54) saat ditemui di Kantor Desa Bulurejo, Diwek, Jombang mengatakan, alasan pihaknya belum melaporkan penemuan benda-benda kuno karena kadang ada pemilik galian-galian pasir yang tidak melaporkan kepada pihak desa.
“Jadi kalau ada hal-hal seperti itu (penemuan benda kuno), desa kadang ndak mengetahui,” katanya.
Aman Santoso pun menambahkan, di desanya memang sering ditemukan benda-benda kuno. Bahkan dirinya pernah melihat aktifitas pekerja yang sedang melakukan penggalian tanah pernah menemukan benda kuno seperti Kendil ataupun tempat mandi yang terbuat dari tanah.
“Bahkan ada yang sampai sekarang yang memiliki, masih di simpan,” pungkasnya.(rif)

Tags: