Peran Orang Tua Sangat Penting Cegah Playing the Victim

Bupati Lumajang Thoriqul Haq ketika memberikan sambutan pada Seminar Nasional dalam memperingati hari Ibu

Lumajang Bhirawa
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, dalam sambutannya usai membuka Seminar Nasional dalam memperingati hari ibu, dengan tema “Waspada playing the Victims” yang digelar di Gedung Sudjono, Kabupaten Lumajang, Selasa (27/11) kembali mengingatkan kepada peserta seminar akan pentingnya peran Orang Tua dalam mewaspadai anak atau anggota keluarga terhadap gejala playing the victim.
Giat seminar yang dihadiri oleh organisasi wanita yakni Ketua TP PKK Kabupaten Lumajang, Ketua DWP, anggota GOW, beberapa Anggota TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Lumajang serta sejumlah kepala OPD di Lingkup Pemkab Lumajang.
Selain itu juga didatangkan nara sumber salah seorang anggota Komisi 10 DPR RI, Arzeti Bilbina dan Ketua Fatayat NU Provinsi Jatim, Hikmah Bafaqih. Pada intinya mengajak para orang tua untuk lebih peka terhadap perilaku anak maupun anggota keluarga yang dikhawatirkan berpotensi menimbulkan masalah baik bagi keluarga itu sendiri lingkungan dan bisa lebih luas lagi kepada keamanan wilayah.
“Seminar Nasional ini sangat penting bagi semua pihak, apalagi, nanti TP PKK yang ada di Kabupaten Lumajang juga harus memberikan penyadaran yang sama, tentang bagaimana cara bersikap yang baik, yaitu, tentang bagaimana bersikap yang konteks sosialnya menjadi bagian dari kehidupan kita saat ini,” ujarnya.
Menurutnya, TP PKK dalam hal ini juga memiliki peranan oyang cukup penting untuk mewujudkan kesejahteraan bagi keluarga, maupun lingkungan sekitar,Dia juga berharap dengan mengikuti kegiatan seminar ini, TP PKK bisa meningkatkan perannya dengan memberikan pemahaman tentang bagaimana cara bersikap yang baik kepada keluarga maupun masyarakat yang ada dilingkungan sekitar.
Seperti diketahui bahwa ada beberapa tipe orang yang suka menimpakan kesalahan pada pihak lain karena ingin dianggap sebagai korban, istilahnya play victim, dan orang seperti ini biasanya malas melakukan ide-ide baru di hidupnya dan pendendam.
Tidak heran jika mereka yang suka play victim menonjolkan kesalahan orang lain karena tidak mau bertanggung jawab jika ketahuan dirinya bersalah.
Seperti yang menjadi ciri-ciri yang juga harus diwaspadai oleh orang tua diantaranya menunjukan tanda ingin dikasihani, menonjolkan kelebihan dirinya, menolak saat dirinya diposisikan bersalah dan melebih-lebihkan perbuatan orang lain yang menurutnya tidak pantas.
Padahal yang orang lain lakukan kepadanya hanyalah kebetulan yang tidak disengaja. Tetapi oleh si tukang play victim hal tersebut dilebih-lebihkan bahkan ditambah-tambah untuk memunculkan cerita bahwa ialah yang paling dirugikan.
Disisi lain, bahaya orang yang suka play victim paling tidak nyaman ketika dirinya ketahuan bersalah,karenanya tidak heran saat berada pada situasi tersebut ia akan melakukan segala hal untuk menutupi kesalahan diri,termasuk berbohong atau menipu.
“Playing The Victims adalah seolah-olah dirinya sebagai korban yang selalu di dzolimi, ditindas, mau dibunuh, minoritas, tidak boleh ngapa-ngapain dan membuat seakan-akan mereka orang yang paling menderita dimuka bumi ini sehingga dia akan mendapat simpati orang lain yang kasihan sama dia,”pungkasnya. [dwi]

Tags: