Peran Pemuda Menopang Laju Peradaban

Oleh :
Hayati
Santri di Pondok Mahasiswi Al-Husna ; Mahasiswa IAIN Madura Prodi Management Pendidikan Islam.

Pengertian pemuda dilihat dari segi biologis adalah mereka yang berada pada usia antara 18 sampai 35 tahun. Pada masa-masa ini, individu memiliki karakter dinamis, optimis, bahkan bergejolak. Dan pada usianya yang seperti ini, pemuda adalah pusat aspirasi yang akan membawa banyak perubahan. Akan tetapi mereka masih berada dalam taraf labil. Oleh karenanya, diperlukan adanya pendidikan untuk membantu mereka mengendalikan emosi.
Sepertinya sudah menjadi kesepakatan bersama bahwa pemuda sebagai aktor teraktif dalam masyarakat memegang sebuah kepercayaan untuk menjadi penerus generasi sebelumnya dalam memajukan dan memperbaiki suatu peradaban.
Pemuda adalah agen yang akan menjadi penentu perkembangan suatu lingkungan. Dalam hal ini, pemuda memiliki peran penting untuk menjaga kapasitas keilmuan dirinya demi membentuk peradaban yang baik di masa depan. Oleh karena itu, lingkungan dan gaya hidup yang buruk sudah menjadi tanggung jawab pemuda untuk memperbaikinya pada masa mendatang.
Seribu orang tua hanya bisa bermimpi, tapi satu pemuda bisa merubah dunia, (Bung karno). Dalam kutipan di atas sudah jelas bahwa berapapun banyaknya orang tua hanya akan bisa berandai dan bermimpi. Tetapi dengan gerakan satu pemuda mereka dapat merubah seluruh dunia.
Menilik kembali fakta sejarah sebelum reformasi, keadaan pemuda mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap suatu perubahan. Seperti pada tahun 1998 aksi mahasiswa Indonesia yang menyuarakan revolusi dapat menurunkan Soeharto dari jabatannya.
Akan tetapi pada masa ini, para pemuda sudah memiliki banyak perbedaan dengan generasi pemuda sebelum revormasi. Lengkapnya fasilitas dalam kehidupan yang berupa handphone, laptop, jaringan internet dan lain-lain ternyata tidak menjadi alasan untuk menciptakan generasi yang semakin giat dan tangguh. Akan tetapi semangat yang tinggi serta keberanian untuk mencapai mimpi dan cita-cita membuat mereka mampu melewati semua rintangan dan akhirnya dapat menciptakan sebuah perubahan.
Zaman ini banyak pemuda yang sudah melupakan tanggung jawab dirinya sebagai Agen of Change. Mereka lebih memilih bersenang-senang dengan fasilitas yang tersedia dan condong pada pemuasan diri yang bersifat hiburan individu. Hal ini membuat mereka mengalami penurunan kapasitas pola pikir dan SDM mulai merendah.
Pada usianya yang masih labil, diperlukan adanya sebuah control yang dapat membuat pemuda berada pada jalan yang semestinya dan menghindarkan dari penyelewengan sikap, di antaranya:
Pertama yaitu kesadaran moralitas, dimana dewasa ini sudah banyak mengalami kerusakan moral yang disebabkan oleh tidak acuhnya terhadap norma yang ada di lingkungan sekitar. Akibatnya, pemuda yang semacam ini akan menyandang nilai yang kurang baik dalam masyarakat.
Kedua yaitu pendidikan. Kurangnya keilmuan yang ada dalam diri pemuda membuat mereka kehilangan control, baik dalam hal sikap serta menghadapi problem kehidupan.
Ketiga yaitu percaya diri. Seorang pemuda harus memiliki keyakinan yang tinggi serta percaya diri. Mereka yang selalu memandang rendah dirinya tidak akan mungkin bisa mencapai sebuah keinginan. Biasanya para pemuda akan mengalami penurunan kapasitas ke PD annya apabila mendengar cacian, dan semacamnya. Akan tetapi justru hal tersebut dalam menjadi pendorong diri untuk melakukan yang lebih baik.
Kemudian yang ke empat yaitu potensi diri. Dalam mencapai sebuah target pemuda harus memliki potensi untuk menunjang terealisasinya sebuah keinginan. Jika muncul sebuah pertanyaan Bagaimana jika seandainya seseorang yang tidak memiliki kemampuan dalam bidang apapun, apakah berarti akan sulit baginya untuk mencapai sebuah target? Jawabannya adalah yang dimaksud dengan potensi diri di sini bukanlah kemampuan yang memang sudah tertanam dalam diri seseorang atau memang kemampuan bawaan. Akan tetapi adalah potensi yang harus ditanam oleh kita sendiri dengan sebuah keberanian dan tekad yang sungguh-sungguh.
Beberapa hal tersebut dapat menunjang sebuah perubahan yang akan dilakukan oleh para pemuda. Intinya, pemuda harus mempunyai dua perangkat (softwear dan hardwear) yang sama-sama dijalankan. Perangkat softwear berupa urusan-urusan bathiniah seperti niat, keinginan dan doa, sedangkan hardwear berupa urusan yang berkaitan dengan tindakan nyata seperti usaha yang giat dan sungguh-sungguh.

———- *** ———–

Rate this article!
Tags: