Peran Strategis Pesantren

(Memperingati Hari Santri Nasional Tahun 2017)

Oleh:
Moh. Mahrus Hasan
Pengurus Pesantren Nurul Ma’rifah Poncogati Bondowoso dan Guru MAN Bondowoso

Kapolri memang berpesan untuk merangkul pesantren. Tentunya, mengenai pesan kamtibmas, terorisme, dan narkoba yang bisa dijadikan bahan bagi dai muda yang menjadi tema lomba.” Demikian dikatakan Kapolda Jatim, Irjen Pol Machfud Arifin pada lomba dai dan daiyahpesantren se-Jatim, Selasa (17/10/2017). Pada lomba ini Polda Jatim berhasil menghadirkan3000 pesantren se-Jatim yang kemudian tercatat sebagai rekor MURI. (Harian Bhirawa, 18/10/2017). Pesan Kapolri dan harapan Kapolda itu bisa dinilai sebagai pengingat dan penguat akan peran pesantren. Karena, dalam sejarahnya, pesantren berperan hampir di semua sendi kehidupan bangsa ini.Lebih-lebih di Jawa Timur sebagai gudangnya pesantren.
Ali Ma’shum (1995: 119) menjelaskan bahwa fungsi pesantren yang merupakan lembaga pendidikan Islam tertua dan sebagai budaya asli (indigenous) nusantara, mencakup tiga aspek, yakni fungsi religious (diniyyah), fungsi sosial (ijtima’iyyah), dan fungsi edukasi (tarbawiyyah).
Pada awal rintisannya, pesantren lebih menonjolkan misi dakwah dan membawa misi agama tauhid. Pesantren selalu mencari lokasi yang sekiranya dapat menyalurkan dakwah tersebut tepat sasaran, sehingga tidak terjadi benturan antara nilai-nilai yang dibawanya dengan nilai-nilai yang telah mengakar di masyarakat setempat.
Peran Edukasi Pesantren
PP No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan pasal 26 ayat 1 menyebutkan bahwa pesantren menyelenggarakan pendidikan dengan tujuan menanamkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, akhlak mulia, serta tradisi pesantren untuk mengembangkan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik untuk menjadi ilmu Agama Islam (mutagaqqih fiddin) dan atau menjadi muslim yang memiliki keterampilan/keahlian untuk membangun kehidupan yang Islami di masyarakat.
Kuntowijoyo (1991) menambahkan bahwa tujuan pendidikan pesantren adalah menciptakan dan mengembangkan kepribadian Muslim, yaitu pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat atau berkhidmat kepada masyarakat sebagaimana kepribadian Nabi Muhammad (mengikuti sunnah Nabi), mampu berdiri sendiri, bebas, dan teguh dalam kepribadian, menyebarkan agama atau menegakkan Islam dan kejayaan umat di tengah-tengah masyarakat dan mencintai ilmu dalam rangka mengembangkan kepribadian manusia.
Kelebihan Sistem Pendidikan Pesantren
Tujuan pendidikan pesantren dalam PP no. 55 tahun 2007 beserta penjelasan para pakar tersebut bermuara kepada karakter. Sistem pendidikan pesantren-tanpa menafikan peran lembaga pendidikan lainnya-dinilai sangat membantu penerapan pendidikan karakter, karena:Pertama, kiai menjadi uswatun hasanah (refferensial persona) bagi para santrinya. Kedua, kiai dan para ustadz sangat leluasa memantau setiap saat terhadap perilaku santri yang berkaitan dengan pengembangan intelektual dan kepribadiannya. Dalam teori pendidikan, diakui bahwa belajar 1 jam yang dilakukan 5 kali lebih baik daripada belajar selama 5 jam yang dilakukan 1kali, padahal rentang waktunya sama. Ketiga, proses pembiasaan yang sangat intens akibat interaksi setiap saat, baik sesama santri, santri dengan ustadz, maupun santri dengan kiai. Keempat, santri dilatih mandiri sekaligus belajar hidup bersama dengan orang lain yang heterogen. Kelima, proses belajar dengan frekuensi tinggi dapat memperkokoh pengetahuan yang diterima. Dan keenam,  lingkungan yang relatif steril dari pengaruh negatif “dunia luar”.
Peran Sosial Pesantren
Pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang mempunyai fungsi ganda, sebagai lembaga pendilikan yang mampu mengembangkan pengetahuan dan penalaran, keterampilan dan kepribadian kelompok usia muda dan merupakan sumber referensi tata-nilai Islami bagi masyarakat sekitar, sekaligus sebagai lembaga sosial di pedesaan yang memiliki peran sosial dan mampu menggerakkan swadaya dan swakarsa masyarakat, mampu melakukan perbaikan lingkungan hidup dari segi rohaniah maupun jasmaniah.
Pesantren yang menyatu dengan masyarakat tahu benar denyut nadi masyarakat. Sebagaimana masyarakat pun tahu siapa pesantren dengan kiai dan para santrinya. Para santri di pesantren tidak hanya belajar ilmu-ilmu agama, akan tetapi juga di dalam kehidupan nyata mereka belajar tentang hidup. Karena bersatunya santri dan masyarakat itulah, pesantren kemudian tidak kebingungan meneliti lingkungan hidup.
Atau dapat juga disebut, kehidupan pesantren adalah miniatur kehidupan masyarakat. Sehingga fungsi sosial pesantren seperti di atas mempunyai arti penting di dalam penyebaran gagasan baru atau perambatan modernisasi di masyarakat melalui kegiatan-kegiatan dakwah dan pelayanan masyarakat. (KH. MA. Sahal Mahfudh: 2004).
Selainketiga peran tersebut, pesantren juga berkecimpung dalam hal yang lebih spesifik, narkoba misalnya. Pesantren Suryalaya Jawa Barat adalahcontoh pesantren yang sejak tahun 1972 telah aktif  membantu pemerintah dalam masalah narkoba. Pesantren ini mendirikan lembaga khusus untuk menyembuhkan korban narkoba  yang disebut “Pondok Remaja Inabah”. (KH. Abdul Wahid Zaeni: 1995)
Nampaknya, tentang narkoba ini, pesantren harusekstra siaga. Sebab, tidak ada tempat yang steril dari penyusupan narkoba, bahkan di pesantren sekalipun. Maka, pesantren selain melakukan antisipasi dan mengawasi santri dalam hal narkoba, juga harus menjadi benteng pertahanan. KH. Salwa Arifin, Wabup Bondowoso, menilai bahwa pemberantasan narkoba sangat tepat jika dimulai di pesantren. (JPRadar Ijen, 29/8/2016).
Lebih dari itu, pesantren juga berfungsi sebagai pusat penyuluhan kesehatan; pusat pengembangan teknologi tepat guna, utamanya bagi masyarakat pedesaan; usaha-usaha penyelamatan dan pelestarian lingkungan; dan yang terpenting menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitarnya, dan lain sebagainya.
Akhirnya, selamat Hari Santri Nasional Tahun 2017. Semoga berkah!

                                                                                                     ————- *** —————-

Rate this article!
Peran Strategis Pesantren,5 / 5 ( 1votes )
Tags: