Perangi Narkoba Lewat Agama BNNP, Gandeng PWNU Jatim

BNNP-Jatim-lakukan-bimbingan-teknis-terkait-program-P4GN-terhadap-PWNU-Jatim-Kamis-[15/9].- [abednego/bhirawa]

BNNP-Jatim-lakukan-bimbingan-teknis-terkait-program-P4GN-terhadap-PWNU-Jatim-Kamis-[15/9].- [abednego/bhirawa]

(Bimtek di Lingkungan Toga dan Tomas dalam Rangka P4GN)
Surabaya, Bhirawa
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jatim menggandeng Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim guna memerangi bahaya narkoba melalui cara agama.NU diharapkan ikut berpertan aktif memberikan kesadaran bahaya narkoba pada masyarakat melalui semua unsurnya.
Kabid Pencegahan dan Pemberdayaan Masyrakat BNNP Jatim AKBP Ria Damayanti mengatakan, bimbingan teknis (bimtek) terhadap PWNU Jatim merupakan upaya pemahaman tentang penyalagunaan narkotika yang sudah merajalela. Dan hal itu terkait dengan program P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) yang digadang BNNP Jatim.
“Sebanyak 30 peserta dari PWNU Jatim ini diberikan pemahaman terkait penyalagunaan narkotika. Dengan sisi agama, PWNU akan berperan serta dalam kampanye ‘Stop Narkoba’ yang akan disampaikan kepada pengurus ranting NU maupun majelis wakil cabang NU,” kata AKBP Ria Damayanti kepada Bhirawa, Kamis (15/9).
Dengan adanya bimtek ini, Ria mengaku, hal itu akan berlanjut kepada rencana MoU PWNU Jatim dengan BNNP Jatim. Hal itu seperti yang diinginkan Ketua PWNU Jatim KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah. Dari MoU itu, nantinya NU akan membentuk kader-kader penggerak anti narkoba dan pendampingan bagi penyalaguna narkoba di lingkungan sekitar.
Lanjut Ria, dari rencana pembentukan kader dan pendampingan itu, sasaranya yakni orang-orang di sekitar yang menjadi penyalaguna narkoba. Ria berharap, PWNU akan turut berperan serta dalam kampanye ‘Stop Narkoba’, sehingga jaringan kaderisasi itu akan terbentuk dari mulai bawah.
“Selain pembentukan kader-kader, nantinya akan ada buku baku bagi Da’I dan Khatib guna pencegahan penyalagunaan narkoba dari sisi agama islam,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua PWNU Jatim KH Moh Hasan Mutawakkil Alallah mengaku, hal ini merupakan langkah awal kerjasama kelembagaan. Sebab, dari struktur bagian-bagian NU sudah ada kerjasama terkait pencegahan narkoba. Terakhir yakni, Pondok Pesantren Assa’idiyah Jamsaren Kediri melakukan tes urine secara mandiri terhadap 1.700 santri.
“Jadi, BNN hanya menyaksikan tes urine dan menyediakan tenaga saja,” ucapnya.
Mutawakkil berharap, secepatnya aka nada MoU antara PWNU Jatim dengan BNNP Jatim. Nantinya akan ada kegiatan kader-kader penggerak anti narkoba dari NU. Baik melalui lembaga maupun badan otonom (banom) NU yang berbasi usia, mulai dari Fatayat NU, Muslimat NU, IPNU dan IPPNU. Hingga kepada kelompok profesi maupun kelompok yang berbasis pendidikan seperti pondok pesantren.
“Rencana MoU diharapkan sesegera mungkin. Karena bahaya narkoba tidak menunggu waktu dan terus berjalan. Bagaimanapun juga penyalagunaan narkoba, psikotropika dan miras adalah musuh kita bersama sebagai bangsa Indonesia. Bahkan bahayanya tidak kalah dengan radikalisme dan terorisme. Untuk itu NU siap ikut dalam kampanye ‘Stop Narkoba’,” pungkasnya. [bed]

Tags: