Perawat Puskesmas Blimbing Gudo Jombang Meninggal Diduga Terpapar Covid-19

Puskesmas Blimbing, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang tampak dari depan, Rabu (06/01).

Jombang, Bhirawa
Seorang perawat Puskesmas Blimbing, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang meninggal dunia pada Selasa (05/01). Perawat berinisal S ini meninggal dunia diduga terpapar Covid-19. Sebelum meninggal dunia, dalam kesehariannya, perawat S ini bekerja di Ruang Balai Pengobatan atau BP Umum Puskesmas Blimbing, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang.

Menurut penjelasan Kepala Puskesmas Blimbing, Gudo, Jombang, Agustinus Sumarno, perawat S ini meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang dengan diduga positif Covid-19.

“Karena pada saat itu pada hari Senin mengeluh, tapi sebelumnya sudah ada keluhan sesak, kemudian Rongent ke ke RSNU, dinyatakan hasil Rongentnya adalah Pneumonia,” tutur Agustinus Sumarno, Rabu (06/01).

Kemudian yang bersangkutan lanjut dia, sempat pulang karena ruang isolasi penuh, dan yang bersangkutan kemudian melakukan konsultasi dengan pihaknya, sehingga pihak Puskesmas Blimbing, Gudo mengupayakan agar yang bersangkutan bisa di rawat di rumah sakit.

“Kemudian pada hari Senin pagi, beliau datang ke RSUD Jombang untuk dilakukan perawatan,. Kemudian hari Selasa pagi jam 08.10 WIB, disangkakan dengan pasien Covid-19, jadi kami menerima berita duka itu jam 08.10 WIB dari RSUD Jombang melalui teman-teman perawat,” kata Agustinus Sumarno.

Disinggung lebih lanjut terkait persangkaan pasien Covid-19 ini apakah sudah melewati uji Swab atau belum, dia menjawab, dari hasil antigennya (rapid) menurut yang bersangkutan negatif, namun dari hasil rongentnya, itu hasilnya yakni Pneumonia.

“Dengan gejala yang sesak itu tadi, maka kami berusaha untuk mendapatkan perawatan dari rumah sakit. Jadi pada hari Senin itu, kita sarankan untuk ke rumah sakit. Meninggalnya, setelah kita konfirmasi, ada di Ruang Isolasi IGD, belum ada pemeriksaan Swab, tapi Pneumoni positif,” tambahnya.

Sementara untuk proses pemakaman almarhum S ini sendiri kata Agustinus Sumarno, menggunakan Protokol Covid-19. Dia memaparkan, apa upaya yang dilakukan pihaknya misalkan agar persangkaan Covid-19 tidak menular kepada yang lain, dia menjelaskan, setiap selesai pelaksanaan pelayanan, selalu dilakukan penyemprotan disinfektan di semua ruangan.

“Entah itu pas ada kasus ini atau tidak, kami tetap lakukan. Yang kedua, kepada teman, terutama yang dalam pelayanan, kita menggunakan masker, kemudian sarung tangan, pakaian, dan diharapkan juga pakai ‘face shield’,” jelasnya.

Hingga saat ini, Agustinus Sumarno masih belum mengetahui yang bersangkutan diduga terpapar Covid-19 dari mana.

“Itu kita juga tidak tahu, disangkakan di mana, klaster Puskesmas atau klaster keluarga, atau klaster mungkin dari tempat wisata, kami pun juga tidak bisa menentukan,” ucap dia.

Ketua Persatuan Perawat Nasion Indonesia (PPNI) Jombang, Nasrulloh mengatakan, terkait perawat S ini dirinya pada awalnya tidak mengetahui. Dia baru mengetahui setelah ada beberapa rekannya memberitahukan bahwa yang bersangkutan menginginkan MRS.

“Setelah saya tanya beberapa hal, ada keluhan batuk, ada keluhan sesak. Karena ruangan kami penuh pada saat itu, kami sarankan ke rumah sakit lain, karena di Jombang kebetulan ada 6 rumah sakit penyangga Covid-19,” kata Nasrulloh.

Selanjutnya sambung dia, dia juga baru mengetahui dari informasi bahwa yang bersangkutan berada di UGD. Sehingga pihaknya berupaya untuk mencarikan tempat yang layak untuk yang bersangkutan.

“Besoknya, sekitar 16 jam, kami ada tempat kosong untuk beliau, kondisi beliau tidak bisa ditansport, sehingga dilakukan beberapa tindakan di UGD. Setelah dilakukan di sana beberapa saat, sesuai dengan prosedur, tapi karena sifat Virulensinya sangat tinggi, terpaksa kami tidak bisa menolong nyawa beliau,” beber Nasrulloh.

Setelah dilakukan kajian kepada yang bersangkutan lewat para karyawan Puskesmas Blimbing, kata dia, memang yang bersangkutan memiliki riwayat Comorbid, salah satunya yakni, Obesitasnya.

“Dan di samping itu juga ada Comorbid-Comorbid yang lain,” tandas dia.

Disinggung lebih lanjut kepada yang bersangkutan sebenarnya sudah dilakukan uji Swab atau belum, dia menjawab, pada saat dirinya menyarankan untuk mencari rumah sakit penyangga Covid-19, ketika berada di UGD, ada penjelasan dari salah satu rekannya bahwa, yang bersangkutan memiliki riwayat batuk dan sesak.

“Sehingga teman-teman UGD saya informasikan, inibada teman kita dari Perawat Blimbing, sebelum dapat tempat mohon dilayani sebaik mungkin, dengan standart setinggi-tingginya, dan itu sudah dilakukan. Di Swab, tapi hasilnya belum muncul sampai sekarang, artinya ini dalam kondisi Probable,” pungkas Nasrulloh.(rif)

Tags: