Perawatan Jalan dan Jembatan dengan PKT untuk Daya Beli Masyarakat

Jakarta, Bhirawa. 
Upaya mitigasi dampak Covid-19 untuk menjaga daya beli masyarakat pedesaan, KemenPUPR membeli karet langsung dari petani. Dengan dana Rp100 miliar, sebanyak 10 ribu ton karet petani, akan dibuat bahan campuran sebagai Aspal karet. KemenPUPR juga menyiapkan dana sebesar Rp25 miliar, untuk membeli 800 ton Resin produksi PT Perhutani, untuk pengecatan marka jalan.
“Pembelian Karet dari petani dan Resin dari Perhutani ini adalah refocussing kegiatan untuk pemeliharaan rutin jalan dan jembatan. Yang akan dilaksanakan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT), yang akan menyerap 17.157  tenaga kerja,” ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, Senin (4/5)
Menurut Menteri, campuran Aspal karet alam, bisa meningkatkan kualitas pergerakan Aspal, dalam hal usia layanan dan ketahanan terhadap alur. Aspal karet memiliki tingkat pergerakan yang lebih baik dan tidak mudah meninggalkn jejak roda pada aspal saat basah, Juga berdaya tahan lebih tinggi dibanding aspal biasa. 
Sedang Resin produksi Perhutani ini, terbuat dari getah pohon pinus, sehingga lebih ramah lingkungan dibanding dengan C5 Petrolium. Resin sebagai bahan baku untuk cat marka jalan, tingkat rekat produk Resin berbahan baku getah pohon pinus ini juga lebih kuat dan harganya terjangkau.
“Program PKT yang dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur berskala kecil yang melibatka warga setempat sebagai pelaku pembangunan ini, tidak membutuhkan teknologi. Tujuan utama PKT ini untuk memper tahanan daya beli masyarakat pedesaan. Dipastikan pelaksanaan pembangunan tetap dengan protokol physical distancing untuk pencegahan penyebaran Covid-19,” papar Basuki.
Disebutkan, tahun2020 anggaran PKT dialokasikan sebesar Rp11,21 triliun. Salah satu kegiatan PKT adalah pemeliharaan rutin jalan sepanjang 47.017 km dengan anggaran Rp518,44 miliar. Ditargetkan bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 12.197 orang. Sedang dalam pemeliharaan rutin jembatan sepanjang 496,08 km dengan anggaran Rp110,56 miliar, ditargetkan bisa menyerap 4,960 tenaga kerja.
“Pemeliharaan ruutin jalan dan jembatan, berupa pembersih saluran (drainase), pembersih banguna pelengkap jembatan. Sedang pembersihan perlengkapan jalan, yakni patok dan rambu, pengecatan median jalan dan jembatan, pengendalian tanaman, pemotongan rumput pada bahu jalan,” tutur Basuki. (ira)

Tags: