Perayaan Keagamaan Dorong Kenaikan ITK Jatim

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Triwulan II-2016 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Jatim 108,42 artinya kondisi tingkat optimisme konsumen naik terhadap perekonomian Jatim dan lebih baik 3,04 poin dibandingkan dengan triwulan I – 2016 sebesar 105,38.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono mengatakan, beberapa fenomena yang mendorong tingkat optimisme konsumen di triwulan ini utamanya pengeluaran kebutuhan konsumsi rumah tangga.
“Karena adanya pesta budaya dan perayaan keagamaan seperti pada  bulan Ramadhan, Waisak, kenaikan Isa Almasih dan Isra Miraj. Fenomena lainnya termasuk tahun ajaran baru serta persiapan hari raya Idul Fitri,” katanya.
Dijelaskannya, roda ekonomi di ITK triwulan II – 2016 cukup dinamis, sehingga ITK mencapai di atas 100, bahkan lebih tinggi dibanding triwulan sebelumnya. Kondisi ini didukung oleh inflasi yang terjadi selama Triwulan II – 2016 cukup stabil rata-rata di bawah 1 persen.
Inflasi yang stabil ini mendorong daya beli masyarakat terhadap konsumsi barang dan jasa. Pada April Jatim sempat mengalami deflasi sebesar -0,25 persen, selanjutnya mengalami inflasi di bulan Mei sebesar 0,14 persen dan pada Juni inflasi 0,60 persen.
Secara kumulatif, inflasi selama periode Triwulan II – 2016 adalah sebesar 0,49 persen. Kemudian indeks pendapatan di triwulan II – 2016 tercatat masih optimis dengan nilai indeks sebesar 106,32.
Masih optimisnya indeks pendapatan ini dipicu oleh adanya pencairan gaji ke-13 dan gaji ke-14 bagi PNS/TNI/Polri dan pembayaran tunjangan hari raya (THR) beberapa perusahaan swasta bagi karyawan/buruh.
Indeks pengaruh inflasi terhadap tingkat pengeluaran rumah tangga Triwulan II – 2016 tercatat 106,10 lebih tinggi dibanding Triwulan I – 2016 sebesar 103,12. Pengaruh  angka inflasi yang cukup rendah dan cenderung deflasi, memberikan dampak positif pada indeks kaitan inflasi terhadap konsumsi barang dan jasa.
Sementara, indeks volume/frekuensi konsumsi rumah tangga tercatat sebesar 116,36. Indeks ini pada Triwulanan II – 2016 lebih optimis dibanding triwulan sebelumnya yang mencapai 104,35. Adanya pesta budaya dan perayaan keagamaan seperti bulan Ramadhan, waisak, kenaikan Isa Almasih dan Isra Miraj meningkatkan volume konsumsi rumah tangga.
Selain kebutuhan kegiatan keagamaan, kebutuhan alat-alat sekolah menjelang tahun ajaran baru juga mengalami peningkatan yang signifikan. Secara umum, tingkat optimisme konsumen Jatim pada Triwulan II – 2016 masih terjaga dengan baik.
Faktor eksternal isu Brexit tidak berpengaruh signifikan terhadap ekonomi nasional. Boleh dikatakan tidak berpengaruh sama sekali bagi perekonomian Jatim khususnya konsumsi rumah tangga.
Bahkan konsumsi rumah tangga ini diperkirakan akan semakin meningkat pada triwulan berikutnya seiring adanya perayaan hari raya Islam Idul Adha. Jika diamati lebih jauh, pada Triwulan II – 2016 kecuali kelompok hiburan dan akomodasi  masih mempunyai tingkat optimis yang cukup baik (diatas 100).
Sementara pada triwulan III – 2016 ITK Jatim diperkirakan  111,19. Besaran ITK tersebut didasarkan atas perkiraan indeks pendapatan rumah tangga mendatang sebesar 112,60 dan indeks rencana pembelian barang tahan lama rekreasi dan pesta/hajatan sebesar 108,71.
Seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi di triwulan III – 2016, adanya momen Idul Adha pada triwulan III – 2016 akan menggerakkan kegiatan ekonomi. Pendapatan masyarakat diperkirakan meningkat. Pada momen itu, konsumsi pembelian barang tahan lama akan meningkat tajam termasuk konsumsi rekreasi, dan pesta/hajatan.
Bagi masyarakat Jatim, bulan Islam Dzulhijjah (besar), biasanya dimanfaatkan untuk mengadakan berbagai kegiatan hajatan seperti pernikahan maupun khitanan.  Diperkirakan kebutuhan komponen lainnya juga meningkat tajam, tidak terkecuali jasa pendidikan. [rac]

Tags: