Perbaikan Bank Sampah dan Taman Jadi Fokus Peserta COP Margorejo

Salah seorang peserta COP melakukan perbaikan bank sampah di RW I, Kelurahan Margorejo, Kota Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Sebanyak 20 mahasiswa Universitas Kristen (UK) Petra tergabung dalam kelompok I Community Outreach Program (COP), mulai menjalankan program kerjanya meliputi projek fisik dan non fisik di RW I, Kelurahan Margorejo, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, Minggu (14/3). Kegiatan terbagi menjadi tiga shift karena situasi pandemi.
Ketua Kelompok 1 COP 2021 UK Petra, Rangga Wibawa mengungkapkan, program fisik yang dilakukan meliputi perbaikan bangunan bank sampah, renovasi taman selfie seperti mural dinding, dan vertical garden serta perbaikan taman mini. Sedangkan program non-fisik meliputi pengembangan UMKM masyarakat setempat dan penyuluhan kepada anak – anak mengenai Covid 19.
“Sejak 19 Februari 2021 yang lalu kami sudah melakukan survei dan diskusi untuk menemukan problem solving terbaik, agar dapat berdampak positif bagi masyarakat Kecamatan Wonocolo kedepannya,” ungkap dia.
Rangga menjelaskan, beberapa kendala ditemui di Dusun Margorejo RW 1 selama COP ini. Diantaranya dibagian konstruksi bangunan dan banyak dinding yang sudah rusak dan bahkan perlu direnovasi. Sehingga masalah ini berdampak pada kebersihan dan menyebabkan pencemaran untuk warga sekitar.
“Untuk shift pertama ini kami mengerjakan perbaikan bank sampah, menghias taman mini dan penyuluhan kepada anak – anak usia Sekolah Dasar (SD) mengenai Covid 19,” tambah Rangga.
Rangga merinci, untuk perbaikan bank sampah akan melakukan perbaikan kerangka atap, mengganti pintu utama dari depan ke belakang, memberikan semen dan batu bata pada tembok yang berlubang hingga memberikan cat dasar pada tembok.
“Kami juga melakukan perbaikan taman mini karena kondisinya yang kurang rapi dan bersih, ditambah pagarnya juga tampak kurang terawat. Semoga dengan ini akan menyadarkan para warganya akan pentingnya pengembangan daerah yang hijau,” katanya.
Dalam masa pandemi Covid 19 seperti ini, menerapkan physical distancing menjadi salah satu kunci agar penyebaran virus dapat ditekan. Tetapi kenyataannya, diakui Rangga, bagi anak – anak SD yang berada di RT 3 dan 4, Kelurahan Margorejo, kurang memahami hal ini.
“Agar penyuluhan tak membosankan kelompok kami membuat inovasi board game yang masing-masing berukurkan 30 kali 40 cm, terdiri dari papan puzzle penyuluhan Covid 19, ular tangga penyuluhan Covid 19, papan permainan TTS, papan permianan acak kata, hingga lomba mewarnai. Penyuluhan ini diberikan pada 30 siswa SD yang dibagi menjadi tiga shift sehingga tiap shiftnya hanya terdapat 10 siswa SD saja,” tandas Rangga. [ina]

Tags: